Mohon tunggu...
Kinanthi
Kinanthi Mohon Tunggu... Guru - foto

Seseorang yang meluangkan waktu untuk menulis sekadar menuangkan hobi dengan harapan semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bunga Beraneka

7 Juni 2024   04:55 Diperbarui: 7 Juni 2024   05:28 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bunga Beraneka

 

 

Bunga Beraneka

Bunga bermekaran

Dalam aneka bentuk dan warna

         "Mengapa beragam?"

         "Mengapa beraneka?"

         "Mengapa berbeda?"

Logika dan nurani sepakat

Justru di situlah letak harmoni

Kebebasan ekspresi, analisis, sekaligus evaluasi.

         Mawar merah merona penuh duri.

         Melati mungil putih mewangi

         Bunga bangkai dalam diameter seolah penuhi bumi tebar aroma duka

         Anggrek tahan layu kendati tanpa bau

         Asoka, anyelir, gladiol, dan lain-lain

         Tak mau kalah merekah seolah ikut berlomba masuk vas bunga kaca

         Impian terakhir para bunga

Tibalah saat dipetik

Sang Pemilik petik satu per satu penuh haru

Dengan cinta yang sulit ditiru

         "Wahai bungaku

         Warnamu

         Aromamu

         Indahmu

         Sungguh layak masuk vas bungaku

         Kecuali penebar aroma duka

         Ulahnya buatku tak bahagia"

Bunga bangkai tertegun

dalam isak berbalut sesal

Mohon belas kasih Sang Pemilik  Bijak

Semoga tak henti curahkan rahmat.

Atas ulah sesat

Bukan niat tak taat

Hanya lena sesaat

bujuk rayu cintai "aku" yang terlampau kuat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun