"Aku berusaha sabar karena ingin tahu sasaran yang dituju. Saya pun tidak bodoh. Ternyata sasarannya Anda,"ia tertawa,"Anda tidak pernah memuji penampilannya?"
      "Tidak,"kata pria berjas hitam tersebut.
      "Untuk apa mengundang masalah? Bagaimana jika menjadi bahan gunjingan dan prasangka buruk?" lanjutnya.
      "Betul. Kurasa, selagi Anda tidak pernah memujinya dan berkomentar terhadap hasil unggahannya, ia masih saja penasaran pada Anda."
      "Padahal ia sudah punya suami setampan Anda,"ujar pria berjas hitam itu.
      "Anda juga tampan sih."
      "Lalu apa maunya? Ingin dilihat banyak orang bahwa ia sanggup membuat kita, pria-pria tampan ini bertekuk lutut pada kecantikannya yang mirip artis Priyanka Copra?"
      "Entahlah,apa maunya."
      "Cobalah ajak diskusi yang agak-agak berat. Selama ini postingan-postingannya acara yang happy-happy ala pesta selebriti kan?  Makan di resto mewah, jalan-jalan di tempat wisata mahal, baju-baju indah. Nggak tahu dia betapa kita para lelaki bekerja keras untuk kemewahan si cantik itu. Jika kecewa kemauannya tidak dituruti, mengatai aku memilih isteriku karena kaya. Wah...lha ia kaya karena berhemat kok,"kata si jas hitam tertawa dan disambut tawa si hem putih.
      "Bagaimana ini? Aku kesal ia mendua...
      "Uf. Jangan Pak. Wanita bisa dikatakan mendua jika ia selingkuh. Aku tidak merasa selingkuh. Aku hanya jahil saja. sesekali memancing-mancing ingin mengetahui apa tujuannya."