Dengan adanya pantun, menunjukkan bahwa indonesia memiliki ciri khas tersendiri untuk mendidik dan menyampaikan hal yang bermanfaat. Selain itu, pantun pun sudah dikenal siswa sejak Sekolah Dasar. Dengan demikian, waktu yang digunakan guru untuk mencoba strategi ini pun hanya dua jam pelajaran, karena masih ada puisi lain yang harus dipelajari siswa yaitu puisi baru dan puisi modern.
Menurut Zaidan Hendy, 1990 (dalam kompas.com) ,pantun mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:Â
1) tiap bait terdiri atas empat baris kalimat,Â
2) tiap baris terdiri atas 4-6 kata atau 8-12 suku kata,Â
3) baris pertama dan kedua disebut sampiran dan baris ketiga dan keempat disebut isi, sampiran melukiskan alam dan kehidupan sedangkan isi pantun berkenaan dengan maksud pemantun,Â
4) bersajak silang atau a-b-a-b, artinya bunyi akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga dan bunyi akhir baris kedua sama dengan bunyi akhir baris keempat, 5) pantun digunakan untuk pergaulan. Maka pantun selalu berisikan curahan perasaan, buah pikiran, kehendak, kenangan dan sebagainya, 6) tiap bait pantun selalu dapat berdiri sendiri, kecuali pada pantun berkait, 7) pantun yang baik, bermutu, ada hubungannya antara sampiran dan isi.
Contoh:
Air dalam bertambah dalam,
        Hujan di hulu belum lagi teduh.
Hati dendam bertambah dendam
Dendam dahulu belum lagi sembuh