"Makanya harus waspada, jangan mau dimanfaatkan bang Dori. Sampai-sampai akhir-akhir ini Kamu kurang tidur."
"Kalau kurang tidur selain lelah juga kangen Kamu."jawabnya.
"Memang Kamu mau menemaniku ke mana pun aku pindah pekerjaan?" goda suaminya.
"Jika tabunganku sudah banyak, minimal satu M, aku mau,"jawabnya,"Jangan-jangan Kamu yang keberatan?" ia mulai merajuk.
"Mengapa keberatan. Sekarang pun Kamu mau ikut, aku tidak keberatan."
"Mengapa selama ini Kamu tidak pernah mengajak?"
"Kupikir Kamu sambil mencari ilmu untuk memiliki usaha sendiri kelak. Apalagi Kamu tampak punya kemampuan di situ. Makanya aku mencoba mengalah. Mencoba mengerti. Bukan karena nggak mau mengajak. Andaikan diajak pun alasanmu sama."
"Alasan apa?"
"Baru saja diucapkan, sudah lupa lagi,"jawab suaminya sambil merebahkan diri di ranjang. Sambil masih memegang gawai, ia pun ikut merebahkan diri di kursi panjang.
"Belum punya tabungan satu M? Hehehe."
"Mengapa tertawa?" tanya suaminya.