Mohon tunggu...
Kinanthi
Kinanthi Mohon Tunggu... Guru - foto

Seseorang yang meluangkan waktu untuk menulis sekadar menuangkan hobi dengan harapan semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Dalam Selubung Kabut (26)

9 Agustus 2020   11:18 Diperbarui: 9 Agustus 2020   11:13 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                Adik Boy, Widuri, yang masih SMA kelas X tiba-tiba mendekat dan nyeletuk,

                "Walah, ngadepin orang baper tuh nggak sulit. Nggak perlu dibikin ribet, apalagi pusing," ujarnya semakin mendekati kakaknya yang tengah sibuk dengan gawainya.

                "Bagaimana caranya?" Boy bertanya dengan ekspresi bersungguh-sungguh.

                "Dimintai belikan pulsa,"jawabnya tenang seolah tidak menyadari jika ibunya sudah bersiap memarahinya.

                "Minta pulsa? Jika yang baper sepuluh, bagaimana?" tanya ibunya membatalkan marahnya yang kemudian diubahnya menjadi pertanyaan.

                "Yang dimintai pulsa yang paling baper saja. Biasanya yang paling baper kan yang paling cinta."

                "Ah, sok tahu Kamu,"jawab Boy mencubit lengan adik bungsunya. Tak disangka, waktu sedemikian cepat berjalan. Adik bungsu yang dulu saat bayi sering dicubiti pipinya itu, tahu-tahu kini sudah kelas X SMA.

                "Boleh juga idemu. Tapi Ide itu tidak berlaku untuk Ade, ya Bu," Boy tertawa sambil menoleh ke arah ibunya.

                "Tidak berlaku untuk Ade dan juga untuk Kamu. Kalian sudah memiliki isteri. Yang benar memang tidak usah membuat wanita lain menjadi baper."

                "Wah, asyik dong. Memang ada yang baper padamu, Mas? Mintai pulsa saja Mas. Bagi ke aku,"goda Widuri. Boy mengacungkan genggaman tangan ke arahnya, membuatnya berlari menjauh sambil menjulurkan lidah.(bersambung)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun