2.Lingkungan sekitar akan lebih bersih karena volume plastik dapat berkurang dan Warga dapat melakukan kegiatan dengan nyaman.
A.KAJIAN TEORI
Indonesia sebagai penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah Cina memunculkan ungkapan darurat sampah plastik di Indonesia. Masalah global ini harus segera dilakukan tindakan nyata dari lingkup terkecil yaitu rumah tangga sebagai salah satu yang memproduksi sampah. Pemahaman tentang sampah dari jenis, sumber, dan bentuknya sangat perlu untuk disosialisasikan. Langkah sederhananya yakni membudayakan 5R (reuse, reduce, recycle, replace, repair) dalam membangkitkan kembali semangat peduli lingkungan dan pengelolaan sampah secara.(NiLuhPutuJuniartini.2020)
Pengelolaan sampah di Indonesia masih merupakan permasalahan yang belum dapat ditangani dengan baik. Kegiatan pengurangan sampah baik di masyarakat sebagai penghasil sampah maupun di tingkat kawasan masih sekitar 5% sehingga sampah tersebut dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sementara lahan TPA tersebut sangat terbatas. Komposisi sampah terbesar di TPA selain sampah organik (70%) terdapat sampah non organik yaitu sampah plastik (14%). Berdasarkan data dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bahwa total jumlah sampah Indonesia di 2019 akan mencapai 68 juta ton, dan sampah plastik diperkirakan akan mencapai 9, 52 juta ton dan hasil penelitian Jeena Jambeck 2015 menyatakan bahwa Indonesia berada di peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik ke laut yang mencapai sebesar 187, 2 juta ton, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menargetkan pengurangan sampah plastik lebih dari 1, 9 juta ton hingga tahun 2019.(PramitaPurwaningrum.2016).
Sampah sekali pakai sangat membahayakan contohnya karung. Karung biasanya digunakan sebagai wadah dari pakan hewan ternak akan tetapi setelah pakan itu habis biasanya karet tersebut dibiarkan begitu saja dan tidak didaur ulang sehingga dapat menjadi limbah sampah plastik sekali pakai menjadi bertambah.
B.BAJU BEKAS KARUNG
Â
Di masa ini banyak desainer yang membuat atau merancang baju mereka menggunakan bahan-bahan bekas contohnya karung dikarenakan karung memiliki harga yang ekonomis dan dapat mudah dicari dan ditemukan.
Penelitian tentang pembuatan BAJU BEKAS KARUNG bertujuan untuk mengetahui proses bagaimana untuk mengurangi limbah dari sampah plastik dan memberikan solusi agar dapat dijadikan sebagai salah satu media atau ladang usaha yang ekonomis. Dan juga dengan menerapkan pabrik plastik bekas ini diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk menanggulangi atau mengurangi proses pemanasan global dengan cara menggunakan kembali sampah-sampah yang telah dibuang menjadi limbah.
*Proses pembuatan baju bekas karung
Alat: