Selain itu, ada pula kesan terdalam ketika mengedit seri buku motivasi karya penulis Selandia Baru, karena butuh diterjemahkan dari Bahasa Inggris. Oleh karenanya Mas Rudy harus sering menyelaraskan antara hasil terjemahan dengan maksud penulis. Sehingga Mas Rudy perlu intens berkomunikasi melalui email dengan penulis aslinya agar tidak ada kesalahan dalam penafsiran naskah. Alhasil Mas Rudy jadi punya pengalaman berkesan dengan bertukar pandangan lewat email dengan penulis asing.
Sebagai penutup Mas Rudy menjelaskan meski penulis bisa dianggap jauh lebih berprospek dibandingkan seorang editor yang membantu naskahnya menjadi bagus. Namun optimisme harusnya tetap ada, karena pada prisnsipnya sinergi antara penulis dan editor hakikatnya adalah mitra. Dimana keduanya saling membutuhkan demi terwujudnya buku yang bermanfaat dan enak dinikmati pembaca.
Yup, sarat insight bergabung di sharing online Ig live @cak.kaji.jatim ini. Meski berdurasi hanya satu jam, tapi banyak ilmu terkait editor yang didapat.
Semoga makin bertumbuh komunitas CAK KAJI, makin banyak ilmu yang dibagikan, makin kompak selalu dan bisa terus menebar manfaat bagi khalayak disekitar Jawa Timur khususnya, aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H