Salahkah yang pamer dan yang dipameri tersebut? Tidak salah semuanya alias betul. Pamer itu sebagai bentuk kita berkomunikasi dengan orang lain, karena kita sebagai makhluk sosial.Â
Sebetulnya bukan pamer, mereka hanya menunjukkan ''keberhasilannya'' agar diakui. Sementara yang merespon dengan negative thinking, karena mereka tidak atau belum mampu menyamai prestasi si Eropa misalnya. Â Â Â
Sebetulnya bila diurai, kesenjangan sosial atau kecemburuan sosial itu dalam masalah ''berkomunikasi''.
Seolah-olah, rakyat boleh mencaci-maki pemimpinnya. Pemimpin boleh mendikte rakyatnya, boleh mendikte penyelenggara Pemilu, boleh tidak patuh dengan protokol kesehatan pencegahan Covid (makanya sering melakukan acara-acara yang mengundang kerumunan massa), boleh begini, boleh begitu. Ini seolah-olah lho ya? Tidak nyata, hahahaha.
Dan bila diurai lagi, manusia itu penuh pelabelan-pelabelan. Siapa yang melabeli? Jawab saja sendiri (NKRi). Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H