Mohon tunggu...
nanik kartika
nanik kartika Mohon Tunggu... Jurnalis - menulislah, maka engkau ada!

wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Manusia Itu Makhluk Penuh Pelabelan

14 Juli 2020   23:15 Diperbarui: 14 Juli 2020   23:12 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salahkah yang pamer dan yang dipameri tersebut? Tidak salah semuanya alias betul. Pamer itu sebagai bentuk kita berkomunikasi dengan orang lain, karena kita sebagai makhluk sosial. 

Sebetulnya bukan pamer, mereka hanya menunjukkan ''keberhasilannya'' agar diakui. Sementara yang merespon dengan negative thinking, karena mereka tidak atau belum mampu menyamai prestasi si Eropa misalnya.     

Sebetulnya bila diurai, kesenjangan sosial atau kecemburuan sosial itu dalam masalah ''berkomunikasi''.

Seolah-olah, rakyat boleh mencaci-maki pemimpinnya. Pemimpin boleh mendikte rakyatnya, boleh mendikte penyelenggara Pemilu, boleh tidak patuh dengan protokol kesehatan pencegahan Covid (makanya sering melakukan acara-acara yang mengundang kerumunan massa), boleh begini, boleh begitu. Ini seolah-olah lho ya? Tidak nyata, hahahaha.

Dan bila diurai lagi, manusia itu penuh pelabelan-pelabelan. Siapa yang melabeli? Jawab saja sendiri (NKRi).     

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun