Mohon tunggu...
Naneng Sri Nuraena
Naneng Sri Nuraena Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Selalu bersyukur dengan apa yang dimiliki

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice

7 Desember 2022   07:42 Diperbarui: 15 Desember 2022   06:37 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta didik dalam Pembelajaran

 

Lokasi

SMKS AL-HUDA SADANANYA

Jalan Sadananya Km. 9 Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis

Lingkup Pendidikan

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat KCD wilayah XIII

Tujuan yang ingin dicapai

Setelah melaksanakan pembelajaran materi memproduksi teks eksplanasi secara lisan atau tulis dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan, tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut.

  • Dengan menggunakan model pembelajaran inovatif problem based learning, pendeketan saintifik peserta didik mampu memproduksi teks eksplanasi secara lisan atau tulis dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan.
  • Dengan menggunakan media pembelajaran audiovisual berupa video dan media visual berupa gambar peserta didik mampu memproduksi teks eksplanasi secara lisan atau tulis dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan.

Penulis

Naneng Sri Nur'aena, S.Pd.

Tanggal

Sabtu , 10 September 2022

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

 Kondisi yang menjadi latar belakang masalah 

Kesulitan peserta didik dalam menulis teks eksplanasi sulit dalam memunculkan ide, ketidakmampuan mengembangkan masalah dan kurangnya pengetahuan yang akan mereka tuangkan dalam teks eksplanasi.  Peserta didik juga mengalami kesulitan dalam menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, karena kurangnya pembendaharaan kata yang mereka miliki. Bagi peserta didik yang baru belajar, menulis teks eksplanasi tentu bukan hal yang mudah. Mereka harus mengumpulkan fakta-fakta mengenai kejadian-kejadian yang akan ditulisnya. Di bawah ini merupakan penjabaran dari latar belakang permasalahan.

  • Peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran.
  • Kurangnya minat dan motivasi peserta didik terhadap membaca dan menulis.
  • Kurangnya kemampuan peserta didik dalam menulis teks eksplanasi.
  • Pendidik masih menggunakan model pembelajaran yang konvensional atau klasik.
  • Media yang digunakan belum membuat peserta didik tergugah untuk belajar.

Praktik pembelajaran ini penting untuk dibagikan karena beberapa pertimbangan berikut.

  • Peserta didik mengalami peningkatkan keaktifan dalam proses belajar.
  • Peserta didik mengalami peningkatan motivasi terhadap membaca dan menulis.
  • Peserta didik mampu dalam memproduksi teks eksplanasi secara lisan atau tulis dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan.
  • Praktik pembelajaran ini diharap akan mampu  memotivasi diri saya sendiri dan pendidik yang lain dalam mendesain perangkat pembelajaran yang inovatif.
  • Dapat dijadikan referensi jika terdapat kesamaan situasi dalam pembelajaran

Peran dan tanggung jawab  dalam praktik pembelajaran ini.

  • Meningkatkan motivasi dan semangat belajar peserta didik.
  • Meningkatkan pemahaman peserta didik, mendesain pembelajaran yang inovatif, kreatif dan menyenangkan, model dan media  yang tepat sehingga tujuan belajar tercapai dengan efektif dalam  meningkatkan kemampuan peserta didik terkait memproduksi teks eksplanasi.
  • Melakukan proses KBM secara efektif dengan menggunakan media, metode dan model pembelajaran yang tepat sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar peserta didik bisa tercapai sesuai yang diharapkan.
  • Peran saya sebagai pendidik dengan fungsinya sebagai pengajar, pendidik dan pembimbing memastikan kondisi peserta didik siap untuk belajar.

Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Hal yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan.

Motivasi belajar peserta didik rendah.

Keaktifan peserta didik di kelas masih minim, belum mampu berpikir kritis dan belum bisa memecahkan masalah.

Kemampuan saya sebagai pendidik dalam menggunakan model, metode pembelajaran yang masih kurang.

Kurangnya alat pendukung TIK misalnya, LCD proyektor.

Berdasarkan empat tantangan yang telah dikemukakan maka hal ini melibatkan berbagai pihak, sebagai berikut.

  • Pendidik, yaitu saya sebagai guru mata pelajaran Bahasa Indonesia.
  • Peserta didik kelas XI AKL.
  • Kepala sekolah, yang memberikan izin pelaksanaan pembelajaran menggunakan media ajar, yaitu proyektor.
  • Rekan sesama pendidik, yang memberikan saran dan masukan terhadap proses pembelajaran.

Aksi : 

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Langkah-langkah yang dilakukan, strategi yang digunakan untuk menghadapi tantangan sebagai berikut.

  • Pemilihan media pembelajaran yang inovatif yang sesuai dengan karakter materi pembelajaran.
  • Aksi:      

Strategi yang dilakukan pendidik dalam pemilihan media pembelajaran inovatif dengan menggunakan media audio visual (video) dan visual berupa gambar. Proses pemilihan media pembelajaran inovatif  yaitu mempelajari beraneka ragam media pembelajaran inovatif melalui kajian literatur dan  wawancara sehingga terpilih penggunaan media audio visual (video) dalam sintak orientasi peserta didik terhadap masalah dan media gambar dalam sintak mengorganisasikan peserta didik.

  • Video dan salindia yang ditampilkan melalui LCD proyektor.
  • Menggunakan lembar kerja peserta didik (LKPD) untuk mengukur ketercapaian belajar peserta didik.

  • Pendidik  harus mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik tentang materi memproduksi teks eksplansi melalui proses pembelajaran yang menyenangkan.
  • Aksi:         

Pada kegiatan pendahuluan pembelajaran, saya memberikan motivasi dan apersepsi yang bisa membuat peserta didik lebih bersemangat dalam belajar memproduksi teks eksplanasi. Jika peserta didik terlihat jenuh atau hilang fokus, saya melakukan ice breaking agar peserta didik fokus kembali.

Pada sintak orientasi peserta didik terhadap masalah, saya menayangkan video mengenai salah satu fenomena sosial, yang membuat peserta didik berpikir kritis dan aktif mengenai masalah dan penyelesaiannya sesuai dalam video yang ditayangkan. Selain itu, penayangan video mampu membuat peserta didik lebih fokus dan tidak jenuh terhadap pembelajaran.

Pada kegiatan mengorganisasikan peserta didik, peserta didik dibagi kelompok. Lalu sebelum membuat eksplanasi, setiap kelompok diundi untuk memilih salah satu gulungan kertas yang di dalamnya terdapat gambar fenomena yang nantinya akan dibuat teks eksplanasi. Kegiatan tersebut dapat membuat peserta didik lebih fokus dan bersemangat.

                       

  • Penggunaan model pembelajaran yang inovatif sesuai dengan karakter materi pembelajaran.

  • Aksi: Saya mencoba menggunakan model pembelajaran problem based learning dalam pembelajaran memproduksi teks eksplanasi agar mendorong perkembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik dan meningkatkan fokus peserta didik.

Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terdiri dari 5 sintak pembelajaran yaitu:

Sintak     1: Orientasi peserta didik terhadap masalah

Sintak     2: Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar

Sintak  3: Membimbing penyelidikan secara individu atau kelompok

Sintaks    4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Sintaks  5: Menganalis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Dari model pembelajaran yang dipilih dari mulai tahap satu sampai tahap akhir yang dituangkan dalam kegiatan pembuka, inti dan penutup.

  • Kegiatan pembelajaran harus berpusat pada peserta didik

Aksi: Memberikan motivasi agar peserta didik lebih aktif dan percaya diri dalam menjawab setiap pertanyaan dari pendidik atau dalam menyampaikan pendapatnya. Saya lebih intens lagi dalam membimbing peserta didik yang belum memahami materi atau tugas yang akan dilakukan, agar peserta didik yang masih pasif dapat berperan aktif selama proses pembelajaran.

Strategi yang digunakan :

RPP disusun sesuai dengan kurikulum dan dilengkapi dengan model pembelajaran dan metode pembelajaran yang tepat.

Pemilihan model pembelajaran

Pendidik memilih model pembelajaran problem based learning yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan materi ajar. Memilih model pembelajaran problem based learning, sesuai dengan hasil wawancara dan kajian literatur bahwa model pembelajaran ini mampu meningkatkan hasil belajar.

Siapa saja yang terlibat.

Peserta didik kelas XI AKL.

Saya sendiri sebagai pendidik.

Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini:

media video pembelajaran yang diunduh dari youtube;

media Gambar yang diunduh dari internet;

laptop, proyektor;

perangkat pembelajaran RPP sesuai dengan kurikulum;

LKPD individu dan LKPD kelompok.

Refleksi Hasil dan dampak 

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut.

  • Dampak dari penerapan model pembelajaran problem based learning serta penyusunan sekenario pembelajaran yang sistematis menjadikan peserta didik menjadi lebih aktif dan memahami konsep saat pembelajaran.
  • Dampak dari penerpan media pembelajaran berbasis TPACK yang diimplementasikan yaitu penggunaan salindia dalam menyampaikan materi, media audio visual (video) dan media visual (gambar) yang menayangkan mengenai fenomena sosial, alam dan budaya mampu mendorong peserta didik berpikir tingkat tinggi dan meningkatkan konsentrasi peserta didik.
  • Peserta didik lebih aktif dan kreatif dalam kegiatan pembelajaran.

Keefektifan proses pembelajaran:

 

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan terbukti efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran yaitu peserta didik mampu memproduksi teks eksplanasi dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan dengan menggunakan model problem based learning dan pendekatan saintifik mengalami peningkatan.

Respons orang lain terkait strategi yang dilakukan:

Respon dari rekan pendidik di sekolah sangat positif. Mereka berharap dan ingin menerapkan model pembelajaran problem based learning dan metode pembelajaran yang di gunakan dan menerapkan unsur TPACK dalam kegiatan pembelajajaran. Menurut rekan-rekan pendidik, peserta didik akan lebih mudah memahami materi jika proses pembelajarannya menggunakan model dan media pembelajaran serta menerapkan unsur TPACK dalam pembelajaran. Hal seperti itu bisa menambah motivasi peserta didik untuk belajar.

Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan.

  • Penggunaan model problem based learning efektif digunakan dalam pembelajaran materi memproduksi teks eksplansi dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan.
  • Media audiovisual berupa video dan visual berupa gambar fenomena alam, sosial dan budaya serta penerapan TPACK dalam pembelajaran sangat menarik bagi peserta didik.
  • Peserta didik medapat nilai di atas KKM dan mampu memproduksi teks eksplanasi dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan.

Pembelajaran dari keseluruhan

Berdasarkan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa sebagai seorang pendidik harus terus berinovasi agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Salah satu contoh pendidik harus berinovasi dalam pemilihan model pembelajaran yang akan digunakan pada saat penbelajaran berlangsung.

Pelaksanaan pembelajaran menggunakan model problem based learning peserta didik lebih aktif dan mandiri dalam proses pemecahan masalah. Selain model saya juga menggunakan media berupa audiovisual (video) dan media visual (gambar) membuat peserta didik tidak merasa bosan pada saat memproduksi teks eksplanasi.

Dengan demikian, secara  keseluruhan proses pembelajaran tentang materi memproduksi teks eksplanasi dapat dikatakan berhasil karena hal-hal yang telah diuraikan dan dilihat berdasarkan hasil nilai yang diperoleh peserta didik saat mengerjakan tugas kelompok maupun individu sudah mencapai nilai KKM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun