Ternyata masih nggak di dengar, terpaksa saya harus merampas telepon genggam untuk di sembunyikan agar mereka konsentrasi dengan sarapan yang sudah disediakan.
"Kakak! Kasih hpnya ke adik. Adik! Kasih hpnya ke kakak."
Itulah perintah bunda kepada kedua anaknya supaya suasana keadilan bagi mereka bisa di rasakan bersama.
"Ok kakak dan adik boleh pakai internet setelah sarapan dan belajar," usulan saya.
Saya sebenarnya merasa bosan bersikap tegas saat mereka menonton youtube dengan posisi tidur atau tengkurap. Karena posisi itu bisa membuat rusak rentina akibat terlalu dekat dengan layar hp. Cahaya yang keluar dari layar hp lebih berbahaya dari sorotan layar proyektor.
Ada nasehat dari dokter mata bahwa saat menonton dari telepon genggam harus ada cahaya lampu dari atas agar bisa membendung radiasi sinar handphone.
Ternyata teman-teman pembaca yang terhormat. Siaran youtube ada bernilai buruk karena menciptakan generasi rebahan namun saluran media sosial ini bisa melahirkan sikap kreatif.
Ini yang saya lihat dari si sulung ketika dia meniru membuat lipatan di kertas origami. Dia mampu membuat bentuk binatang dan pesawat dengan mengikuti perintah dari saluran youtube.
Dan saya juga pernah belajar menjadi gitaris musik rock hanya dengan melihat tuntunan orang bule dari youtube.
Youtube bukan hanya sebagai alat pamer hal buruk tapi bisa juga sebagai tuntunan positif, buktinya ada insan yang belajar ilmu akherat dari menonton di youtube.
Tapi walau bagus ada unsur nggak enaknya nih. Suasana pengajaran yang dulu terpaku di suatu tempat secara bersama akan berubah kenyataannya menjadi suasana pengajaran yang berbeda tempat namun sama-sama melihat layar komputer atau telepon genggam.