Mohon tunggu...
NaBe
NaBe Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Sedang doyan berfikir aneh

Berkhayal indah memang enak dan jadi pemenang

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tetap Kaya Saat Krisis Ekonomi

10 Juni 2020   05:00 Diperbarui: 10 Juni 2020   05:13 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
fotografer yunandri agus

Saat tahun dua ribu sembilan belas banyak pakar ekonomi dalam dan luar negeri meramalkan bahwa pada tahun dua ribu dua puluh akan terjadi krisis ekonomi global.

Krisis yang terjadi di tahun dua ribu dua puluh ini di akibatkan oleh perang dagang antara negara Republik Rakyat Cina dan negara Amerika serikat.

Namun ramalan tersebut sedikit meleset karena krisis ekonomi global yang terjadi bukan berasal dari perang dagang tapi bermula dari penyebaran wabah covid19.

Satu-persatu negara yang terkena wabah terkutuk itu mulai merasakan berkurangnya saldo nasional. Akibat corona, banyak pabrik dan perkantoran tutup. Akibatnya terjadilah perlambatan pertumbuhan ekonomi di negara tersebut.

Perputaran roda ekonomi bertambah lambat saat sektor non formal seperti usaha kecil menengah terkena imbas dari peraturan pemerintah yang melakukan karantina wilayah.

Hampir setiap negara mempunyai kondisi seragam yaitu meledaknya jumlah pengangguran dan meningkatnya data orang miskin. Kebijakan pemerintah ini harus di terima rakyat dengan rasa terpaksa agar penularan virus terkutuk tersebut bisa berhenti sehingga jumlah korban tidak bertambah.

Sayangnya tidak semua warga mampu bersabar menerima cobaan yang terlalu berat ini, mengingat perut lapar harus di isi. Akhirnya ada gerakkan yang menolak terjadinya lockdown.

Gelombang penolakan lockdown terjadi hampir di setiap negara. Beberapa penduduk membawa senjata api saat unjuk rasa di jalanan seperti yang terjadi di negara bagian Amerika serikat.

Bukannya rakyat menolak mentah-mentah kebijakan politik pemerintah namun dunia maya memang berbeda dengan dunia nyata. Walaupun karantina wilayah terjadi tapi tidak semua rakyat bernasib sama dengan pemimpin daerah yang sudah pasti terjamin fasilitas hidupnya.

Perut lapar dan rasa terkungkung bagaikan burung perkutut di sangkar emas adalah suatu keadaan yang tidak cocok bagi insan merdeka seperti manusia.

Karena kondisi seperti itulah maka banyak warga yang nekat membuka tokonya walau tahu bahwa bencana covid19 selalu mengintai mereka. Banyak kebutuhan primer dan sekunder yang harus beres sebelum keadaan ekonomi bertambah parah.

Keadaan ekonomi yang akan bertambah parah sangat di takutkan oleh para pelaku bisnis dan karyawan karena walau ada bantuan tunai dari pemerintah namun kebijakan politik tersebut tidak mampu menolong seratus persen penyelesaian masalah ekonomi rakyat.

Makanya penting sekali setiap individu mempunyai wawasan penataan keuangan. Karena dengan adanya wawasan penataan keuangan yang baik di pastikan krisis ekonomi pribadi akan mampu di selesaikan dengan baik pula.

Setiap individu harus punya pengetahuan tata kelola keuangan saat panen atau ketika musim paceklik. Sikap ini di perlukan agar menjadi pribadi yang cerdas berprilaku untuk menjaga stabilitas sistem keuangan sendiri tanpa harus merepotkan saudara dekat.

Ada nasehat yang pernah saya dengar agar berhati-hati mengunakan uang sebab fungsi uang sebagai alat mencapai tujuan. Pada situasi dunia yang moderen ini hidup tanpa uang adalah derita menuju kematian. Semua hal membutuhkan uang yang cukup  untuk sampai ke garis finis kesejahteraan hidup termasuk jika ingin mudah masuk surga.

Supaya makroprudensial aman terjaga hal penting yang harus di lakukan adalah:

Edukasi tentang tata kelola keuangan sendiri yang bisa di dapat secara santai tanpa harus pergi ke gedung sekolah. Ilmu tata kelola keuangan ini bisa di dapat dengan cara membeli buku  dan membaca tulisan di  internet yang berhubungan dengan uang.

Bagi individu yang merasa punya Tuhan pasti mendapatkan perintah untuk berpuasa yaitu menahan keinginan yang halal seperti makan dan bercampur dengan pasangan yang sah secara agama.

Namun sayangnya pengertian puasa hanya terjadi saat dua alasan di atas. Padahal puasa bisa juga di terapkan pada unsur keuangan. Artinya para manusia bersikap untuk menahan menggunakan uang pada kegiatan yang tidak penting. Tapi arti penting  bisa berbeda antara manusia. Cerita nyata ada manusia yang butuh rokok ada juga manusia yang tidak butuh rokok.

Bagi manusia yang butuh rokok di anjurkan untuk mulai berpuasa rokok dengan cara mengurangkan jumlah rokok yang di beli agar keadaan keuangan pribadi tetap di posisi aman. Sikap ini pantas juga di lakukan pada siapapun yang doyan belanja apapun. Ayo berpuasa.

Berhati-hatilah untuk berinvestasi. Jangan mudah percaya bahwa berinvestasi adalah cara mudah dan cepat untuk merubah nasib menjadi manusia kaya raya. Pelajari dulu tentang investasi itu. Apakah layak terjun ke bisnis ini atau promosi tersebut adalah tindak penipuan keuangan.

Anda harus kuatir tentang uang yang anda letakkan di lembaga di sana. Mungkin anda bisa bangkrut. Mari berfikir kritis. Jangan hanya tergiur  keuntungan yang ada di angan-angan tapi harus berfikir tentang resiko buruk ke masa depan.

Dan yang paling penting saat krisis ekonomi akibat wabah terkutuk ini adalah berhentilah tebar pesona pamer kekayaan. Sikap seperti itu bukan hanya menambah jumlah musuh yang sakit hati melihat sikap anda sehingga menambah dosa untuk masuk neraka. Tapi juga akan menghabiskan cepat saldo tabungan yang akan menyusutkan dana darurat jika terjadi situasi gawat.

Jangan sampai anda terjebak oleh pujian semu yang ada di sekitar lingkungan. Adalah sikap yang sangat memalukan jika insan yang mewah namun ternyata punya masalah keuangan yang parah atau sangat parah. Tidak terasa nikmat terlihat dari luar berkantong tebal namun terasa tercekik akibat hutang yang mengunung. Malu dong.

Lebih bagus bersikap sederhana namun lumbung uang tetap terisi penuh dan menjadi jaminan untuk masa depan yang semakin suram. Semoga badai ekonomi ini segara selesai dan berganti dengan cuaca cerah keuangan. Amin.

Tetap semangat ya cinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun