Liga Inggris masih menjadi Liga Top One, jika dibandingkan Lima Liga Top Eropa. Faktor utamanya, hemat saya, adalah barisan pemain yang berkelas dan pelatih yang super power. Ironisnya, jika klub-klub Liga Inggris keluar dari ranah Liganya sendiri, mereka tak berkutik dengan hegemoni klub-klub asal negeri "Matador", Spanyol.
Namun, beberapa tahun terakhir klun Inggris mulai "unjuk gigi". Tahun lalu, 2019, taring tim Liga Inggris tiba-tiba tajam dan mematikan lawan-lawannya. Liverpool menjadi perwakilan utama bersama sentuhan Kloop.
Kini, di tahun baru, Liga Inggris kembali memberikan tontonan dramatis. Drama dimulai ketika bos Spurs memilih Mourinho melatih klubnya, hal ini diikuti oleh Lampard-mantan Legenda Chelsea- kembali reuni di "rumahnya" itu; kedatangan Lampard disusul oleh Anceloti yang menangani Everton.
Selain itu mantan "sang mesias", David Moyes, kembali ditunjuk dan diagungkan kembali guna mengulangi aksi penyelamatannya bersama West Ham United. Hal ini juga disusul oleh MU yang mempertahankan Solksjaer, dan ingin melihat senyumnya yang "imut" itu di kota Manchester.
Nama Brendan Rodgers bersama Leicester harus diwaspadai, pasalnya mereka terus menghantui Liverpool di urutan teratas. Jika saja Liverpool kewalahan melawan tim lawan, bisa saja Rodgers dan pasukannya mengulang memori manis bersama Ranieri.
Selain nama-nama hebat itu, lantas bagaimana dengan Mikel Arteta? Pelatih yang masih dijuluki si baby atau pendatang baru di Liga Inggris? Tentu dia masih dipandang sebelah mana, jika dibandingkan nama-nama hebat di atas. Namun, ilmu "tiki-taka" dan sihir a la Guardiola telah ditimbanya saat melatih Manchester City.
Kesetiaannya mendampingi M. City berbuah manis dengan pelbagai rekor dan trofi bersama ketuanya Guardiola. Kini, ilmu yang ia dapatkan itu akan dipraktekan bersama mantan klubnya, Arsenal. Kedatangan Arteta menjadi amunisi ampuh "Meriam London". Dia ingin menyulap "Meriam London" mirip dengan "Meriam" Portugis yang merobohkan tembok-tembok kokoh sang lawan. Sebut saja "Setan Merah" yang menjadi korban perdana keampuhan ledakan "Meriam London". Kemenangan 2-0 atas MU, membuat Arsenal naik ke papan tengah klasmen Liga Inggris.
Selanjutnya, Arteta akan meledakan tembok pertahan saat menjamu Leeds United pada piala FA. Bagaimana hasilnya? Kita nantikan saja, apakah Arteta akan kembali memberikan kado terindah atau malah amunisinya menjadi bumerang yang akan meruntuhkan tembok pertahanannya sendiri. Kita tunggu saja!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H