Mohon tunggu...
Nandita PutriMaharani
Nandita PutriMaharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Poltekes Kemenkes Yogyakarta

Seorang mahasiswa Poltekes Kemenkes Yogyakarta dengan hobi membaca buku, menulis, dan menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Merdeka Belajar dalam Meningkatkan Pendidikan Kewarganegaraan Anak Indonesia

11 Juni 2024   12:38 Diperbarui: 11 Juni 2024   12:47 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

    Dalam era globalisasi ini dimana budaya luar bisa masuk dan berkembang di

Indonesia menimbulkan dampak negatif bagi generasi muda Indonesia seperti

generasi muda mulai menggemari produk dari luar dan mulai membaur dengan

budaya asing. Hal ini bisa menyebabkan lunturnya nilai-nilai budaya tradisional

dan munculnya budaya yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya di Indonesia.

    Pendidikan kewarganegaraan merupakan aspek yang sangat penting dalam

meningkatkan rasa cinta tanah air bagi anak-anak Indonesia. Pendidikan

kewarganegaraan memberikan fungsi bagi generasi muda dalam memberikan

kesadaran dan mengetahui hak, kewajiban, tanggung jawab bermasyarakat, nilainilai kemanusiaan, dan kebangsaan. Pendidikan kewarganegaraan mempunyai

peran penting dalam membina siswa menjadi berkepribadian baik dan

berkewarganegaraan yang sadar akan hak dan kewajiban. Dengan begitu generasi

muda diharapkan memiliki jiwa patriotisme dan cinta tanah air.

   Untuk mengatasi tantangan di era sekarang dan masa mendatang, Kementrian

Pendidikan mengambil kebijakan yang disebut kurikulum Merdeka Belajar.

Konsep dari Merdeka Belajar yaitu merdeka dalam berpikir dan belajar. Kurikulum

ini memiliki pembelajaran yang lebih beragam untuk memaksimalkan siswa dalam

memahami konsep dan memperkuat kompetensinya. Karakteristik dari Merdeka

Belajar adalah pembelajaran berbasis proyek untuk melatih softskill,

mengembangkan karakter sesuai nilai-nilai pancasila, fokus terhadap materi

esensial, dan fleksibilitas guru dalam pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan

murid-murid. Konsep Merdeka Belajar dalam pendidikan pancasila diharapkan dapat menjadi alternatif pembinaan siswa menjadi warga negara yang nasionalis

dan cinta tanah air.

   Dalam konteks pendidikan kewarganegaraan, kurikulum Merdeka Belajar

membuat siswa lebih aktif mengeksplorasi beragam isu dan topik terkait

kewarganegaraan, guru sebagai fasilitator dapat membantu siswa untuk

mengembangkan pemahaman tentang nilai-nilai kewarganegaraan. Merdeka

Belajar memberikan proses belajar siswa secara lebih mandiri. Dengan adanya

kurikulum baru ini menjadikan alternatif untuk membentuk karakter sebagai warga

negara yang baik. Melalui kegiatan pelayanan masyarakat, partisipasi dalam diskusi

publik, atau proyek-proyek di sekolah tentang kewarganegaraan, siswa dapat

memahami nilai-nilai demokrasi, toleransi, tanggung jawab, dan partisipasi aktif

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan memberikan kebebasan belajar

dan dukungan yang tepat, siswa dapat tumbuh menjadi warga negara yang aktif dan

peduli terhadap masyarakat dan negara.

   Merdeka Belajar pada aspek pendidikan kewarganegaraan bisa memberikan

manfaat bagi anak Indonesia meliputi:

1. Mengembangkan karakter anak dengan menanamkan nilai-nilai pancasila

dan kebangsaan.

2. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dengan mendorong siswa

untuk bertanya, menganalisis dan berdiskusi tentang isu dan topik yang

terjadi di lingkungan mereka.

3. Kesadaran kewarganegaraan, yaitu membantu siswa lebih mengetahui dan

memahami hak dan kewajiban bernegara, memahami nilai-nilai demokrasi,

dan menyadari peran mereka dalam proses pengambilan keputusan.

4. Peran di masyarakat. Merdeka Belajar memberikan siswa pengalaman

belajar melalui kegiatan sosial di masyarakat, berpartisipasi aktif dalam

proyek komunitas, dan memahami kebutuhan masyarakat sehingga siswa

memiliki rasa empati dan tanggung jawab sebagai warga negara.

5. Keragaman dan toleransi sebagai aspek penting dalam membangun

masyarakat harmonis dengan latar belakang budaya, agama, suku, ras, dan

lainnya yang berbeda.

6. Lebih peka terhadap isu di lingkungan sosial dengan memberikan topik-topik ke dalam pembelajaran sehingga siswa sebagai warga negara yang

bertanggung jawab akan sadar dengan dampaknya terhadap lingkungan dan

masyarakat.

7. Menumbuhkan rasa kewarganegaraan yang aktif di era digital. Pemanfaatan

teknologi pada Merdeka Belajar mendorong siswa untuk terlibat aktif untuk

berdiskusi, berbagi ide, dan berkolaborasi dalam lingkungan masyarakat.

    Namun dalam pelaksanaannya butuh dukungan, perencanaan yang matang,

sumber daya manusia yang memadai, dan kerja sama yang baik dari seluruh sistem

pendidikan. Kesuksesan kurikulum Merdeka Belajar dalam konteks pendidikan

kewarganegaraan sangat bergantung pada pengimplementasian dan dimanfaatkan

secara efektif. Memberikan pelatihan bagi guru dan dukungan dari pihak sekolah

dan pemerintah sangat penting untuk mencapai tujuan dan terjaga keefektifannya.

Di masa mendatang, Merdeka Belajar bisa menjadi alat yang baik dalam

menumbuhkan warga negara yang berpengetahuan dan bertanggung jawab bagi

negara Indonesia serta memperbaiki sistem pendidikan dan memberdayakan

generasi muda menjadi pribadi yang bisa bermanfaat dan berkontribusi bagi negara

Indonesia.

 

Referensi :

Kusnadi, 2023. Merdeka Belajar Dalam Konteks Pendidikan Kewarganegaraan. TemuI lmiah Nasional Guru XV, 15(1), pp. 415-429.

Tri, F., n.d. gurubinar.id. [Online]

Available at: https://gurubinar.id/blog/merdeka-belajar?blog_id=88 [Accessed 10 June 2024].

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun