Dalam era globalisasi ini dimana budaya luar bisa masuk dan berkembang di
Indonesia menimbulkan dampak negatif bagi generasi muda Indonesia seperti
generasi muda mulai menggemari produk dari luar dan mulai membaur dengan
budaya asing. Hal ini bisa menyebabkan lunturnya nilai-nilai budaya tradisional
dan munculnya budaya yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya di Indonesia.
  Pendidikan kewarganegaraan merupakan aspek yang sangat penting dalam
meningkatkan rasa cinta tanah air bagi anak-anak Indonesia. Pendidikan
kewarganegaraan memberikan fungsi bagi generasi muda dalam memberikan
kesadaran dan mengetahui hak, kewajiban, tanggung jawab bermasyarakat, nilainilai kemanusiaan, dan kebangsaan. Pendidikan kewarganegaraan mempunyai
peran penting dalam membina siswa menjadi berkepribadian baik dan
berkewarganegaraan yang sadar akan hak dan kewajiban. Dengan begitu generasi
muda diharapkan memiliki jiwa patriotisme dan cinta tanah air.
  Untuk mengatasi tantangan di era sekarang dan masa mendatang, Kementrian
Pendidikan mengambil kebijakan yang disebut kurikulum Merdeka Belajar.
Konsep dari Merdeka Belajar yaitu merdeka dalam berpikir dan belajar. Kurikulum
ini memiliki pembelajaran yang lebih beragam untuk memaksimalkan siswa dalam
memahami konsep dan memperkuat kompetensinya. Karakteristik dari Merdeka
Belajar adalah pembelajaran berbasis proyek untuk melatih softskill,
mengembangkan karakter sesuai nilai-nilai pancasila, fokus terhadap materi
esensial, dan fleksibilitas guru dalam pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan
murid-murid. Konsep Merdeka Belajar dalam pendidikan pancasila diharapkan dapat menjadi alternatif pembinaan siswa menjadi warga negara yang nasionalis
dan cinta tanah air.
  Dalam konteks pendidikan kewarganegaraan, kurikulum Merdeka Belajar
membuat siswa lebih aktif mengeksplorasi beragam isu dan topik terkait
kewarganegaraan, guru sebagai fasilitator dapat membantu siswa untuk
mengembangkan pemahaman tentang nilai-nilai kewarganegaraan. Merdeka
Belajar memberikan proses belajar siswa secara lebih mandiri. Dengan adanya
kurikulum baru ini menjadikan alternatif untuk membentuk karakter sebagai warga
negara yang baik. Melalui kegiatan pelayanan masyarakat, partisipasi dalam diskusi
publik, atau proyek-proyek di sekolah tentang kewarganegaraan, siswa dapat
memahami nilai-nilai demokrasi, toleransi, tanggung jawab, dan partisipasi aktif
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan memberikan kebebasan belajar
dan dukungan yang tepat, siswa dapat tumbuh menjadi warga negara yang aktif dan
peduli terhadap masyarakat dan negara.
  Merdeka Belajar pada aspek pendidikan kewarganegaraan bisa memberikan
manfaat bagi anak Indonesia meliputi:
1. Mengembangkan karakter anak dengan menanamkan nilai-nilai pancasila
dan kebangsaan.
2. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dengan mendorong siswa
untuk bertanya, menganalisis dan berdiskusi tentang isu dan topik yang
terjadi di lingkungan mereka.
3. Kesadaran kewarganegaraan, yaitu membantu siswa lebih mengetahui dan
memahami hak dan kewajiban bernegara, memahami nilai-nilai demokrasi,
dan menyadari peran mereka dalam proses pengambilan keputusan.
4. Peran di masyarakat. Merdeka Belajar memberikan siswa pengalaman
belajar melalui kegiatan sosial di masyarakat, berpartisipasi aktif dalam
proyek komunitas, dan memahami kebutuhan masyarakat sehingga siswa
memiliki rasa empati dan tanggung jawab sebagai warga negara.
5. Keragaman dan toleransi sebagai aspek penting dalam membangun
masyarakat harmonis dengan latar belakang budaya, agama, suku, ras, dan
lainnya yang berbeda.
6. Lebih peka terhadap isu di lingkungan sosial dengan memberikan topik-topik ke dalam pembelajaran sehingga siswa sebagai warga negara yang
bertanggung jawab akan sadar dengan dampaknya terhadap lingkungan dan
masyarakat.
7. Menumbuhkan rasa kewarganegaraan yang aktif di era digital. Pemanfaatan
teknologi pada Merdeka Belajar mendorong siswa untuk terlibat aktif untuk
berdiskusi, berbagi ide, dan berkolaborasi dalam lingkungan masyarakat.
  Namun dalam pelaksanaannya butuh dukungan, perencanaan yang matang,
sumber daya manusia yang memadai, dan kerja sama yang baik dari seluruh sistem
pendidikan. Kesuksesan kurikulum Merdeka Belajar dalam konteks pendidikan
kewarganegaraan sangat bergantung pada pengimplementasian dan dimanfaatkan
secara efektif. Memberikan pelatihan bagi guru dan dukungan dari pihak sekolah
dan pemerintah sangat penting untuk mencapai tujuan dan terjaga keefektifannya.
Di masa mendatang, Merdeka Belajar bisa menjadi alat yang baik dalam
menumbuhkan warga negara yang berpengetahuan dan bertanggung jawab bagi
negara Indonesia serta memperbaiki sistem pendidikan dan memberdayakan
generasi muda menjadi pribadi yang bisa bermanfaat dan berkontribusi bagi negara
Indonesia.
Â
Referensi :
Kusnadi, 2023. Merdeka Belajar Dalam Konteks Pendidikan Kewarganegaraan. TemuI lmiah Nasional Guru XV, 15(1), pp. 415-429.
Tri, F., n.d. gurubinar.id. [Online]
Available at: https://gurubinar.id/blog/merdeka-belajar?blog_id=88Â [Accessed 10 June 2024].
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H