Mohon tunggu...
Nandini NikenLarasati
Nandini NikenLarasati Mohon Tunggu... Ilustrator - Mahasiswi UAD - 1900030267

Seni adalah cinta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perbedaan Media Konvensional dan Media Baru

1 April 2021   19:23 Diperbarui: 1 April 2021   19:25 951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Perkembangan teknologi tidak serta merta mematikan media konvensional. Banyak produksi media konvensional yang dapat mengikuti dan menyesuaikan dengan teknologi banyak kemudahan yang didapatkan juga dari e-commerce bagi pebisnis-pebisnis baru. Dengan memasang iklan di media sosial memungkinkan iklan yang dipasang bisa mudah dijangkau oleh banyak orang.

Hal hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan media baru adalah dengan tidak terbatasnya akses sehingga banyak informasi yang tidak sebaiknya menjadi konsumsi kita dapat ditemukan. 

Seperti tontonan yang terkena batasan usia bisa saja ditonton oleh anak-anak yang belum cukup umur. Hal ini akan menyebabkan pengaruh negative kepada anak-anak tersebut. Tidak adanya batasan membuat banyak pengaruh negatif apabila kita tidak pandai-pandai menfilter dan membatasi diri. 

Belum lagi tersebarnya hoax dari berbagai platform yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu kita diharapkan dapat menggunakan kemudahan akses media baru dengan bijak. Berita hoax tersebut jika tidak disaring lagi oleh kita bisa menyebabkan disinformasi yang tersebar luas.

Potensi positif yang dirasakan oleh media baru bagi saya sebagai mahasiswa ialah mudahnya akses ilmu pengetahuan melalui jurnal dan e-book. Apalagi di era pandemi yang mana seluruh pelajar dan mahasiswa melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) sehingga mungkin kesulitan untuk mendapatkan materi dari media cetak. Adanya media baru bagi pelajar dan mahasiswa dapat memudahkan mendapatkan akses untuk setiap mata pelajaran yang dibutuhkan. Banyaknya informasi penelitian dapat juga diakses untuk menjadi sumber acuan tugas-tugas yang diberikan. Media baru juga memberikan kemudahan pada setiap pekerjaan dengan cepat dan mudah. Hal tersebut mempermudah dalam pertukaran informasi antara dosen dan mahasiswa.

            Hal lain yang dapat digunakan dari media baru dirasakan juga untuk tempat berbisnis secara online. Banyak kemudahan yang didapatkan baik dari penjual dan pembeli. Di era pandemi yang mengharuskan semua pekerjaan dilakukan di rumah. Apa yang kita cari kemudian dapat ditemukan pada media baru dari berbagai platform penjualan melalui daring. Dengan akses online kita dapat menunggu sebentar barang yang kita butuhkan akan datang langsung ke depan pintu rumah kita. Kemudahan yang didapatkan semudah kita menekan klik di smartphone.

            Potensi positif yang dari media baru yang mungkin dapat dicoba yaitu dengan memulai bisnis melalui media sosial. Kita dapat dengan mudah memasarkan produk kita dengan menyebarkan iklan pada media baru atau melalui media sosial. Banyak kemudahan yang didapatkan juga dari e-commerce bagi pebisnis-pebisnis baru. Dengan memasang iklan di media sosial memungkinkan iklan yang dipasang bisa mudah dijangkau oleh banyak orang.

            Hal hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan media baru adalah dengan tidak terbatasnya akses sehingga banyak informasi yang tidak sebaiknya menjadi konsumsi kita dapat ditemukan. Seperti tontonan yang terkena batasan usia bisa saja ditonton oleh anak-anak yang belum cukup umur. Hal ini akan menyebabkan pengaruh negative kepada anak-anak tersebut. Tidak adanya batasan membuat banyak pengaruh negatif apabila kita tidak pandai-pandai menfilter dan membatasi diri. Belum lagi tersebarnya hoax dari berbagai platform yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu kita diharapkan dapat menggunakan kemudahan akses media baru dengan bijak. Berita hoax tersebut jika tidak disaring lagi oleh kita bisa menyebabkan disinformasi yang tersebar luas.

Media baru juga dapat memfasilitasi kita untuk berkomunikasi dua arah melalui media sosial. Kita dapat langsung memberikan feedback ataupun komen-komen pada informasi tertentu. Hal tersebut memungkinkan audiens untuk lebih aktif sebagai masyarakat untuk dapat mengakses informasi yang sedang terjadi seluruh dunia. Media baru dapat memperluas jangkauan komunikasi baik yang dekat hingga yang sangat jauh sekalipun. Sedangkan media konvensional cenderung merupakan informasi searah dan tidak dapat terhubung satu sama lainnya. Selain itu media konvensional tidak semua orang dapat mengaksesnya jika tidak ada jaringan internet ataupun teknologi berupa handphone. Harga handphone yang cukup mahal ditambah lagi paket internet mungkin beberapa orang masih kesulitan untuk dijangkau.

             Pengalaman saya menggunakan media baru memberikan pengalaman yang berbeda dari media konvensional. Media baru sangat memberkan kemudahan bagi semua kalangan. Apalagi di saat pandemi seperti ini, dimana saya sebagai mahasiswa di Universitas Ahmad Dahlan yang memberlakukan perkuliahan dari jarak jauh. Proses perkuliahan dari jarak jauh atau kuliah daring bisa dilakukan dengan lancar apabila memiliki koneksi internet yang stabil, inilah salah satu kekurangan yang dimiliki oleh media baru. Apabila koneksi internet kita tidak stabil bahkan lambat sekali, proses perkuliahan tidak berlangsung efektif. Hal tersebut dikarenakan di sebagian wilayah di daerah-daerah sinyal internet yang dimiliki sangat lambat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun