untuk Pertiwi
Dawai biola tua itu mulai beradu
dengan bow yang juga sama tuanya
tanda runtutan nada akan disajikan,
"Balada Cari Raja" judulnya
Grave:
Begitu sunyi senyap lambat intronya
Sejenak melenakan, tapi
audiens mu belum juga berpaling padamu
"Ah, mungkin masih sama dengan balada lima tahun lalu itu"
bisik seseorang di kursi belakang
Lirikmu masih berkisah
pada janji manis yang tak lagi manis
"Semanis-manis janji, tak bakal ada yang semanis bukti",
komentar orang bercaping itu
masih menguap audiensmu
Andante:
Gesekan dawaimu mulai menghangat seiring tempo bow-mu
ketika lirikmu bercerita tentang warna,
merah,putih,kuning,hijau,biru, hingga hitam
"Ini cerita baru",bisik orang di kursi belakang itu
dia ambil dan aduk kopi hitam seperti tertarik
Tetapi audiensmu masih saja
di luar teater kau show
Andantino:
Tempomu kau naikkan, tapi setengah saja
Lirikmu kini berkisah
sedikit epos Mahabharata,
kau munculkan mereka
Yudhistira,Bima,Arjuna,Nakula,Sadewa
Karna, Duryudana,Dursasana,
dan sederetan Kurawa lainnya
Tampil mencari mahkota Hastinapura
Tunggangan mereka bukan kuda
bukan pula kereta kencana, ceritamu
tapi hanya selembar bendera,
bendera warna
Rupanya audiensmu mulai fokus pada lirik baladamu
Allegro Vivace:
Gesekan bow-mu ternyata semakin cepat
Nyaris saja putus dawai biola itu
Riuh audiensmu mulai memenuhi teater itu
"Ini baru menarik!", teriak sesorang
saat lirikmu bercerita,
hanya Yudhistira dan Bima
yang akan berebut mahkota
Riuh teriakan dan tepukan audiensmu
seriuh negeri Hastinapura saat itu
Tak peduli hujan tak peduli kemarau
Tak peduli sumbang atau fals nadamu
Prestisimo:
Inilah klimaksnya,begitu cepat begitu tegang
ketika lirikmu berisi pertarungan Bima dengan Yudhistira
Beratus kawan, beribu ajian, berjuta gaman
bertarung di gelanggang itu, saling tabrak
"Bumi gonjang-ganjing,
langit kerlap-kerlip"
saat itu, kata saudara mungkin hilang di benak mereka
Yudhistira dan Bima
mungkin hanya mahkota saja
Allegro Vivace II:
Perlahan kau turunkan tempomu
ketika pertarungan itu nampak selesai
ketika gelanggang itu mulai hening
Yudhistira dan Bima dalam pertapaan
menunggu keputusan Dewa
siapa yang akan dapat mahkota
Meskipun Sengkuni, masih bisik-bisik sana sini
Meskipun Kresna, masih kompromi
Tapi Dewa masih pleno tentang mahkota
Prestisimo II:
Tiba-tiba kau percepat lagi tempomu
ketika Bima keluar dari pertapaanya,
dan memilih keluar dari gelanggang,sebelum Dewa memutuskan
ada apa gerangan???
Hastinapura kembali riuh redam
Grave II:
Kau jatuhkan tempo gesekanmu,perlahan
ketika Dewa keluar dari kahyangan, dan
bersabda bahwa Yudhistira yang punya mahkota
sedang Bima masih di luar gelanggang
ada apa gerangan??
Perlahan kau mundur dari panggung itu
masih memainkan tempo Grave
sedang balada mu belum fade out
sedang show mu belum rampung
Kau perlahan ke belakang,
karna tak tahu lanjutan balada mu
tak tahu tempo apalagi setelah Grave itu
sedang audiensmu masih menunggu
Teater Pilpres-14, NW, 23072014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H