Bicara soal uang, pasti yang terlintas dibenak kita adalah mau diapakan uang itu? Terkadang, kita suka dilenakan oleh uang. Begitu melihat ada uang banyak dikantong, tanpa berfikir panjang kita langsung meluncur menuruti hawa nafsu dengan cara menghambur-hamburkannya untuk hal yang sama sekali tidak penting. Entah itu untuk hangout dengan teman atau sekedar memberi kado istimewa buat pacar.
Sewaktu masih single/pacaran, mungkin uang bukanlah poin utama dalam hidup kita. Tapi,begitu memasuki tahap perkawinan,uang baru menjadi sasaran utama untuk melangsungkan hidup yang serba tidak gratis lagi. Dan dalam hal ini, pasangan muda yang sering menjadi korbannya. Para lelaki biasanya suka memanjakan pasangan wanitanya diawal pernikahan mereka dengan cara memberikan berbagai kemewahan agar pasangannya merasa senang.
Andai saja hal itu hanya dilakukan pada saat-saat tertentu, mungkin tidak akan berdampak sangat buruk bagi keuangan mereka, tapi yang menjadi permasalahan disini, pasangan muda sering melakukannya hanya untuk kesenangan semata. Kaum pria selalu menganggap bahwa kesenangan wanita itu terletak pada kemewahan. Dan mereka baru sadar ketika istri mereka telah meninggalkan mereka karena sudah tidak mampu untuk menyediakan kemewahan seperti sedia kala. Maka dari itu saya melakukan sosialisasi di Balai Desa Mulur untuk memenuhi Program Kerja KKN 2020 bagi pasangan muda harus punya planning sebelumnya agar uang mereka tidak terbuang sia-sia.
Beromantis-romantis ria memang tidak salah. Namun alangkah lebih bijaksananya kalau suasana romantis itu disajikan dalam kesederhanaan yang indah. Dalam hal ini, wanita mempunyai peranan penting untuk merealisasikannya. Apalagi semakin kebelakang kebutuhan hidup semakin komplek saja, maka sejak dini harus tertanam dalam jiwa kaum wanita untuk menjadi akuntan dalam keluarga agar dalam hidup berumah tangga tidak mengalami kebingungan atau bahkan ketidakseimbangan antara income dan pengeluaran sejak dari awal pernikahan. Apalagi kalau kita lihat, pendapatan mereka cukup lumayan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Peran Penting Seorang Istri Untuk Mengatur Keuangan Keluarga
Kalau semua terencana sejak awal, tidak akan ada pasangan muda yang akan mengalami masa-masa sulit mengenai keuangan pasca mereka dikaruniai seorang anak. Bahkan,untuk anak-anak selanjutnya. Untuk itu saya sebagai anggota KKN UNISRI 2020 juga akan bersosialisasi bagi kaum istri haruslah pandai-pandai me-manage keuangan keluarga.
Jangan karena suami-suami kalian sudah memberikan wewenang penuh atas keuangan kalian, lantas kalian bebas membelanjakan uang kalian hanya untuk hal-hal yang disebut kesenangan.
Jika istri mengatur keuangan keluarga, maka antara pendapatan dan pengeluaran bisa seimbang, atau malah bisa memiliki uang cadangan untuk menunjang hidup mereka kelak.
Perencanaan dan pengelolaan Ekonomi Rumah Tangga (ERT) merupakan upaya mempertahankan keberlanjutan hidup keluarga. Orang sadar bahwa mereka harus bertanggung jawab atas hidupnya sendiri. Setiap orang harus berupaya memenuhi kebutuhan hidupnya, baik yang sudah dirasakan maupun yang timbul di kemudian hari.
Ketika seseorang memperoleh penghasilan cukup tinggi, mereka cenderung tergoda untuk membelanjakannya dengan membeli barangbarang mewah seperti radio, tipe recorder, TV dan lain-lain. Pada akhirnya, seseorang harus gali lobang tupu lobang atau berhutang. Jika keadaan tersebut secara terus menerus berulang-ulang, akan dapat mendorong seseorang masuk dalam proses pemiskinan diri mereka sendiri.
Perencanaan dan pengelolaan Ekonomi Rumah Tangga (ERT) yang berhasil, dapat membantu seseorang mengatur hidupnya dan keluarganya agar dapat keluar dari jerat “tutup lobang gali lobang“. Penegasan yang perlu diperhatikan disini bukanlah “bagaimana cara melakukannya” melainkan “apakah ada kemauan untuk melaksanakannya”. Bagaimana baiknya cara tersebut tidak akan ada artinya kalau hanya sekedar teori kosong yang tidak pernah diterapkan.
Perencanaan dan pengelolaan ERT lebih mementingkan adanya penghayatan terhadap arti hidup yang tercermin di dalam setiap tindakan dan keputusan yang kita ambil di dalam memenuhi kebutuhan yang kita rasakan. Kemauan mengatur ekonomi keluarga dengan sebaik-baiknya, didorong dengan adanya sikap tertentu yang harus dimiliki setiap orang yang ingin mencapai keberhasilan. Sedangkan kemampuan mengaturnya didorong oleh “keterampilan yang telah dimiliki”. Kedua hal ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain, bahkan saling melengkapi.
Oleh karena itulah “Perencanaan & Pengelolaan Ekonomi Rumah Tangga“ sangat perlu dilakukan bagi Ibu-Ibu di sekitar daerah yang telah ikut serta dalam sersosialisasi di Balai Desa Mulur bersama mahasiswi KKN UNISRI 2020. Dengan tujuan agar keluarga mampu menggunakan daya dan dana yang tersedia dalam jumlah terbatas, sehingga tercipta kesejahteraan dan kepuasan lahir dan bathin. Kesejahteraan dimaksud meliputi adanya rasa kecukupan, rasa keadilan dan kejujuran, serta rasa ketentraman bathin.
Karena bukan tidak mungkin, kalau kita suatu hari nanti akan menghadapi masa yang dihadapkan pada kebutuhan uang yang banyak, contohnya uang untuk pendidikan anak. Jadi,kaum ibu-ibu harus punya planning sebagai berikut:
- Kalkulasi seluruh pendapatan : Langkah awal mengatur keuangan rumah tangga adalah menjumlah seluruh pendapatan yang diperoleh, baik dari gaji bulanan, upah lembur, penghasilan tambahan, sampai imbal hasil investasi. Tujuannya untuk mengetahui seberapa besar dana yang dapat dialokasikan untuk masing-masing kebutuhan, yakni kebutuhan primer, sekunder, dan tersier.
- Susun rencana pengeluaran prioritas dalam sebulan : Setelah mengkalkulasi pendapatan, tuliskan rencana pengeluaran rumah tangga dari mulai yang terpenting alias prioritas. Mulai dari pengeluaran makan dan minum, transportasi, membayar tagihan listrik, air, sewa rumah, cicilan utang atau kartu kredit, dan biaya rutin lain.
- Alokasikan untuk tabungan, asuransi, dan investasi : Sisihkan 25-30% dari total pendapatan untuk tabungan, asuransi, dan investasi. Misalnya 10% untuk tabungan, 5% untuk membayar premi asuransi kesehatan, dan 15% untuk investasi. Ketiganya mempunyai manfaat masing-masing. Tabungan bisa digunakan untuk membeli rumah, membayar keperluan tak terduga, dan lainnya. Sementara kesehatan terlindungi asuransi, dan investasi bermanfaat untuk memutar, sehingga tidak habis begitu saja. Bahkan banyak orang memilih investasi untuk menggandakan uang. Jika Anda seorang pemula, pilih investasi modal kecil, risiko rendah, tapi keuntungan maksimal, seperti investasi emas, reksa dana. Sekarang juga ada pendanaan fintech peer to peer lending (p2p).
- Siapkan dana cadangan : Kebutuhan yang satu ini juga tak kalah penting. Alokasikan anggaran untuk dana cadangan atau dana darurat. Dana cadangan ini digunakan untuk keperluan mendesak. Dana cadangan sifatnya bebas, artinya Anda bisa menyisihkan berapa pun untuk pos ini. Dalam hal ini, Anda perlu komitmen tak akan mengusik dana cadangan bila tidak ada keperluan mendesak sampai akhir bulan. Kecuali Anda mau menggunakan dana ini untuk investasi.
- Bedakan kebutuhan dan keinginan : Jika sudah mengalokasikan uang untuk pos-pos anggaran penting di atas, dan ternyata masih ada sisa uang, baru deh alokasikan dana untuk kebutuhan sekunder (pendukung) dan tersier (mewah), seperti belanja baju, kosmetik, sepatu, jalan-jalan, beli ponsel, atau pengeluaran lain. Tapi ingat harus melihat kebutuhan. Kalau memang sedang butuh sepatu baru, karena yang lama sudah rusak, baru deh belanja. Jangan sampai lapar mata, kalap belanja karena keinginan sesaat.
- Jaga Rasio Utang : Agar keuangan tetap stabil, tidak morat marit, jaga rasio utang Anda. Usahakan tidak lebih 30% dari penghasilan utama Anda. Karena jika lebih dari itu, maka pendapatan Anda sebulan hanya habis untuk membayar cicilan utang. Atau Anda terpaksa untuk memangkas anggaran pos lain supaya ‘selamat’ dari tumpukan utang. Oleh karena itu, bukan cuma jalankan hidup sehat, tapi juga menjaga rasio utang tetap sehat maksimal 30%.
- Enggak Ada Lagi Istilah Bokek di Tanggal Tua : Dengan mengatur keuangan rumah tangga secara baik, dompet Anda dijamin tetap aman. Enggak ada lagi tuh istilah bokek di tanggal tua. Seluruh kebutuhan terpenuhi dengan lancar, hidup tenang tanpa bayang-bayang utang menggunung. Semua orang mengatur keuangan, apakah Anda yang memiliki penghasilan bulanan, bahkan Anda yang freelance atau mendapat gaji mingguan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H