Â
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Yang terhormat Bapak Dosen H.M. Firdaus BA.,M.A.,Ph.D selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Retorika.
Yang terhormat para tamu undangan.
Serta teman-teman yang saya banggakan.
Puji syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan kita semua nikmat iman, nikmat Islam, dan nikmat kesehatan, sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat wal afiat. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Hadirin yang berbahagia,
Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkan saya menyampaikan pidato dengan mengangkat tema "Hijrah". Pada topik pembahasan yang akan kita sama-sama pelajari hari ini tidak lain tidak bukan untuk "Menumbuhkan Semangat Hijrah Untuk Perubahan Menuju Kebaikan".
Hijrah dalam konteks sejarah Islam merujuk pada peristiwa penting saat Nabi Muhammad SAW bersama para sahabatnya pindah dari Makkah ke Madinah. Peristiwa ini bukan hanya sekadar perpindahan fisik, tetapi juga simbol perubahan menuju kehidupan yang lebih baik. Hijrah menjadi titik tolak perubahan dalam sejarah peradaban Islam.
Namun, hijrah tidak hanya berarti berpindah tempat. Dalam kehidupan sehari-hari, hijrah bisa kita maknai sebagai perubahan diri ke arah yang lebih baik. Hijrah adalah meninggalkan kebiasaan buruk dan dosa menuju kebaikan dan ketaatan kepada Allah SWT sekaligus menggantinya dengan kebiasaan yang baik, dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta menjauhi segala bentuk kemaksiatan.
Sejarah Hijrah pada mulanya ialah tekanan dan penindasan yang dihadapi oleh Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya di Makkah. Segala perjalanan Nabi Muhammad yang penuh tantangan dari Makkah ke Madinah, termasuk rencana pembunuhan terhadap Nabi dan bantuan dari para sahabat. Disini pembentukan masyarakat Islam yang lebih kuat berada di Madinah, perkembangan dakwah Islam, dan terbentuknya piagam Madinah sebagai dasar pemerintahan Islam.