NAMA: NANDHINI YULIANI
NIM: 11230541000055
KELAS: 2B
MATA KULIAH: RETORIKA
DOSEN PENGAMPU: H.M. Firdaus BA., M.A., Ph. D
PRODI: KESEJAHTERAAN SOSIAL
FAKULTAS: DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Â
 NASKAH PIDATO
"HIJRAH MENUJU KEBAIKAN"
Â
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Yang terhormat Bapak Dosen H.M. Firdaus BA.,M.A.,Ph.D selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Retorika.
Yang terhormat para tamu undangan.
Serta teman-teman yang saya banggakan.
Puji syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan kita semua nikmat iman, nikmat Islam, dan nikmat kesehatan, sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat wal afiat. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Hadirin yang berbahagia,
Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkan saya menyampaikan pidato dengan mengangkat tema "Hijrah". Pada topik pembahasan yang akan kita sama-sama pelajari hari ini tidak lain tidak bukan untuk "Menumbuhkan Semangat Hijrah Untuk Perubahan Menuju Kebaikan".
Hijrah dalam konteks sejarah Islam merujuk pada peristiwa penting saat Nabi Muhammad SAW bersama para sahabatnya pindah dari Makkah ke Madinah. Peristiwa ini bukan hanya sekadar perpindahan fisik, tetapi juga simbol perubahan menuju kehidupan yang lebih baik. Hijrah menjadi titik tolak perubahan dalam sejarah peradaban Islam.
Namun, hijrah tidak hanya berarti berpindah tempat. Dalam kehidupan sehari-hari, hijrah bisa kita maknai sebagai perubahan diri ke arah yang lebih baik. Hijrah adalah meninggalkan kebiasaan buruk dan dosa menuju kebaikan dan ketaatan kepada Allah SWT sekaligus menggantinya dengan kebiasaan yang baik, dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta menjauhi segala bentuk kemaksiatan.
Sejarah Hijrah pada mulanya ialah tekanan dan penindasan yang dihadapi oleh Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya di Makkah. Segala perjalanan Nabi Muhammad yang penuh tantangan dari Makkah ke Madinah, termasuk rencana pembunuhan terhadap Nabi dan bantuan dari para sahabat. Disini pembentukan masyarakat Islam yang lebih kuat berada di Madinah, perkembangan dakwah Islam, dan terbentuknya piagam Madinah sebagai dasar pemerintahan Islam.
Hadirin yang saya hormati,
Dalam kehidupan kita, hijrah bisa dimulai dari hal-hal kecil. Misalnya, hijrah dari kebiasaan menunda-nunda pekerjaan menjadi lebih disiplin maka mulai dari sini kita mencoba untuk meninggalkan perilaku negatif seperti malas, menunda-nunda, berbohong, iri hati, dan lainnya dan menggantinya dengan kebiasaan positif seperti disiplin, jujur, dan rendah hati.
Selain itu, terdapat juga hijrah ibadah. Dimaksudkan hijrah dari ketidakteraturan dalam beribadah menjadi lebih rutin dan khusyuk, serta hijrah dari sikap malas menjadi lebih produktif seperti meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah, seperti shalat tepat waktu, puasa, zakat, membaca Al-Qur'an, dan dzikir. Memperbaiki hubungan dengan keluarga, teman, dan masyarakat untuk lebih menjadi peduli, membantu sesama, dan menjaga keharmonisan juga merupakan bentuk hijrah dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap langkah kecil dalam hijrah akan membawa perubahan besar dalam hidup kita jika dilakukan dengan konsisten dan niat yang tulus. Hijrah juga berarti kita memperbaiki hubungan kita dengan sesama. Saling memaafkan, meningkatkan rasa empati, dan membantu sesama adalah bentuk hijrah sosial yang sangat penting. Dengan memperbaiki diri dan hubungan sosial, kita akan menciptakan lingkungan yang harmonis dan penuh keberkahan.
Hadirin sekalian,
Ada beberapa langkah yang dapat kita lakukan dalam menerapkan hijrah di kehidupan kita untuk menuju kebaikan, yaitu bisa dimulai dari niat yang tulus karena segala bentuk hijrah harus diawali dengan niat yang ikhlas hanya karena Allah SWT. Dilanjuti dengan mengevaluasi diri, dimana melakukan muhasabah atau introspeksi diri untuk mengetahui kelemahan dan kesalahan yang perlu diperbaiki. Kemudian adanya menetapkan tujuan, dibutuhkan tujuan yang jelas dan realistis untuk perubahan diri. Aksi nyata, dalam langkah ini melakukan langkah konkret untuk mencapai tujuan hijrah bisa dimulai dari hal kecil dan terus bertahap. Selanjutnya dibutuhkan konsistensi, yakni berusaha untuk konsisten dalam melakukan perubahan dan tidak mudah menyerah. Berada di langkah terakhir yaitu doa dan tawakkal, dengan meminta pertolongan Allah SWT agar diberi kekuatan dan kesabaran dalam proses hijrah.
Mengapa harus hijrah? Memang apa manfaatnya? Para hadirin sekalian dengan berhijrah banyak sekali manfaat yang bisa kita dapatkan dan ini beberapa manfaat yang bisa saya sampaikan dari banyaknya manfaat berhijrah:
1) Peningkatan kualitas hidup, dengan berhijrah hidup menjadi lebih teratur, produktif, dan bermakna.
2) Ketenangan batin, dengan berhijrah mendapatkan ketenangan dan kedamaian karena mendekatkan diri kepada Allah SWT.
3) Keberkahan hidup, dengan hijrah menuju kebaikan, Allah akan memberikan berkah dalam segala aspek kehidupan.
4) Hubungan sosial yang harmonis, dengan berhijrah sama saja bagi kita memperbaiki hubungan dengan orang lain akan menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan damai.
Hadirin yang berbahagia,
Namun, nyatanya hijrah bukanlah hal mudah. Tentunya ada banyak tantangan yang akan dihidapi dalam proses Hijrah, seperti godaan dan ujian dimana godaan untuk kembali ke kebiasaan buruk dan ujian yang datang dalam bentuk apapun. Faktor lainnya ada pada lingkungan yakni pengaruh lingkungan yang kurang mendukung perubahan positif. Tantangan lainnya Kembali lagi pada rasa malas dan putus asa, karena perasaan malas dan putus asa itulah yang bisa menghambat proses hijrah.
Sebagai bukti hijrah, ada salah satu contoh kisah inspiratif tentang hijrah yang bisa kita ambil hikmah baik nya mengenai hijrah yaitu ada pada kisah Umar ibn Khattab. Umar ibn Khattab adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang terkenal dengan keberanian dan ketegasannya. Sebelum memeluk Islam, Umar adalah seorang yang sangat menentang ajaran Islam dan bahkan berniat untuk membunuh Nabi Muhammad SAW. Namun, takdir berkata lain.
Suatu hari, Umar mendapatkan informasi bahwa adiknya, Fatimah, telah memeluk Islam. Dengan amarah yang membara, Umar mendatangi rumah Fatimah dan suaminya untuk menghadapi mereka. Ketika sampai di rumah mereka, Umar mendengar bacaan Al-Qur'an dari dalam rumah. Ketika Umar masuk dan melihat adiknya sedang membaca Al-Qur'an, ia merasa sangat marah dan memukul Fatimah. Namun, Fatimah dengan penuh keteguhan hati berkata bahwa mereka tidak akan meninggalkan Islam.
Melihat keteguhan adiknya, hati Umar mulai melunak. Ia kemudian meminta untuk membaca lembaran Al-Qur'an yang ada di tangan adiknya. Setelah membaca beberapa ayat dari Surah Taha, hati Umar bergetar dan ia merasa cahaya hidayah masuk ke dalam hatinya. Umar segera pergi menemui Nabi Muhammad SAW dan menyatakan keislamannya.
Keislaman Umar menjadi salah satu titik balik dalam sejarah Islam. Ia menjadi salah satu sahabat yang paling dekat dengan Nabi Muhammad SAW dan memainkan peran penting dalam penyebaran Islam. Keberaniannya dalam menghadapi musuh-musuh Islam serta kebijaksanaannya sebagai khalifah kedua menjadikan Umar sebagai sosok yang sangat dihormati dan dikenang dalam sejarah Islam.
Kisah hijrah Umar ibn Khattab mengajarkan kepada kita bahwa hidayah Allah bisa datang kepada siapa saja dan kapan saja. Keberanian Umar untuk mengubah jalan hidupnya dan meninggalkan segala kebencian dan permusuhan terhadap Islam menjadi contoh inspiratif bagi kita semua. Perubahan yang dilakukan Umar tidak hanya memberikan manfaat bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi umat Islam secara keseluruhan.
Dari materi pidato ini saya bisa menarik Kesimpulan bahwasanya Hijrah menuju kebaikan adalah proses yang memerlukan niat, usaha, dan kesabaran. Dengan hijrah, kita tidak hanya memperbaiki diri secara individu, tetapi juga memberi dampak positif bagi lingkungan sekitar kita. Mari kita jadikan hijrah sebagai bagian dari perjalanan hidup kita untuk meraih ridha Allah SWT.
Hadirin yang saya hormati,
Semangat hijrah hendaknya kita jadikan sebagai motivasi untuk selalu memperbaiki diri. Kita harus selalu berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari. Karena sesungguhnya, Allah SWT menyukai orang-orang yang senantiasa berusaha memperbaiki diri dan bertobat atas segala kesalahannya. Materi ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan inspirasi bagi siapa saja yang ingin memahami dan mengamalkan konsep hijrah dalam kehidupan sehari-hari.
Demikian pidato yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dan semangat dari peristiwa hijrah ini untuk selalu berusaha menjadi pribadi yang lebih baik.
Terimakasih atas segala perhatiannya, dan mohon maaf atas segala kekurangannya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H