Program Kampus Mengajar Angkatan 5 berlangsung selama kurang lebih empat bulan, mulai dari bulan Februari hingga Juni 2023. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa melalui program-program kerja yang dirancang oleh mahasiswa Kampus Mengajar 5 di sekolah sasaran. Salah satu sekolah sasaran Kampus Mengajar 5 di Salatiga adalah SD negeri Dukuh 02. Untuk itu, mahasiswa Kampus Mengajar 5 diterjunkan untuk membantu meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa SD Negeri Dukuh 02.
Perancangan program untuk membantu meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa tersebut tentu harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Oleh karena itu, dilakukan observasi terlebih dahulu untuk mengetahui apa saja kebutuhan sekolah, khususnya siswa agar program yang akan dijalankan tepat sasaran dan dapat mencapai tujuan. Observasi dilakukan dengan mengamati lingkungan sekolah dan wawancara kepada guru untuk mendapatkan informasi mendalam berkaitan dengan pembelajaran dan kebutuhan siswa. Berdasarkan hal tersebut diketahui bahwa SD Negeri Dukuh 02 merupakan sekolah inklusi. Dari sekitar 126 siswa, sebanyak 26-nya adalah anak berkebutuhan khusus. Jenis kebutuhan khusus yang dimiliki oleh 26 siswa SD Negeri Dukuh 02 adalah hambatan intelektual (slow learner), gejala autis, dan ADHD. Namun, jenis kebutuhan khusus siswa yang paling banyak adalah dengan hambatan intelektual.
Selain itu, berdasarkan hasil observasi didapati bahwa lingkungan SD Negeri Dukuh 02 termasuk lingkungan sekolah yang nyaman karena berada cukup jauh dari jalan raya dan berada di lingkungan perkampungan sehingga dapat dikatakan ramah anak. Fasilitas yang tersedia pun cukup baik, termasuk perpustakaan, UKS, ruang serbaguna, komputer dan ruang komputer, bahkan terdapat satu komputer untuk menunjang pembelajaran di setiap kelasnya. Namun, pembelajaran yang dilakukan belum maksimal sehingga cukup banyak siswa yang kurang dalam literasi dan numerasi.
Oleh karena itu, dirancang berbagai program kerja yang diharapkan dapat membantu permasalahan tersebut. Rancangan program kerja dipresentasikan dalam Forum Komunikasi Kepala Sekolah (FKKS) yang dihadiri oleh kepala sekolah dan guru SD Negeri Dukuh 02. Dalam kegiatan tersebut, rancangan program kerja mendapat persetujuan sehingga dapt diterapkan di sekolah selama masa tugas Kampus Mengajar 5. Selain itu, juga dilaksanakan pre-test AKM Kelas untuk siswa kelas 5 guna mengetahui kemampuan literasi dan numerasinya. Dari pelaksanaan kegiatan tersebut, diketahui bahwa perolehan nilai siswa masih kurang. Diharapkan melalui program kerja yang telah disetujui tersebut dapat membantu meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa, khususnya ketika pelaksanaan post test AKM Kelas.
Selama kegiatan Kampus Mengajar 5 berlangsung, terlaksana berbagai program kerja yang diterapkan di SD Dukuh 02 Salatiga. Program kerja yang diterapkan diantaranya program kerja literasi, program kerja numerasi, program kerja adaptasi teknologi, program kerja menciptakan lingkungan berbudaya literasi dan numerasi, serta program non akademik. Berikut uraiannya:
Program Kerja Literasi
1. Pengembangan dan Arsip Perpustakaan
Program Pengembangan dan Arsip Perpustakaan dirancang untuk memaksimalkan pengelolaan perpustakaan sekolah. Terlebih masih banyak buku-buku baru yang belum dibongkar sebanyak kurang lebih delapan kardus sehingga perlu dilakukan pengarsipan buku agar dapat dimanfaatkan oleh warga sekolah, terutama siswa. Selain itu, berkaitan dengan tata letak juga masih perlu pembenahan sesuai dengan permintaan dari kepala sekolah. Selain itu, pengelompokan buku yang sudah terdapat di rak masih banyak yang tercampur sehingga dapat membuat siswa atau pengunjung perpustakaan lainnya bingung dengan jenis buku dalam satu rak buku. Dengan demikian, pembenahan yang dilakukan bertujuan untuk menata kembali susunan buku-buku yang ada di rak agar lebih terstruktur. Hasil dari kegiatan ini adalah tertatanya seluruh buku di perpustakaan karena sudah dikelompokkan sesuai dengan jenisnya; terarsipnya seluruh buku-buku baru yang ada di perpustakaan sekolah sehingga siap untuk digunakan oleh siswa dan seluruh warga sekolah; tata letak rak-rak buku yang sudah berubah dan dirapikan sesuai dengan permintaan kepala sekolah.
2. Mengelompokkan Buku Sesuai dengan Tingkat Kemampuan Siswa
Pengelompokan buku sesuai dengan tingkat kemampuan siswa ini merupakan program kerja literasi yang dilakukan dengan tujuan agar siswa dapat memiliki bahan bacaan yang sesuai dengan tingkat pemahaman dan kebutuhan mereka. Bacaan yang sesuai dengan umur dan jenjang yang mereka miliki akan lebih menarik perhatian sehingga siswa lebih termotivasi untuk membaca. Hasil dari penerapan program ini adalah meningkatkan minat baca siswa karena buku yang tersedia dapat mereka jangkau konten atau isinya dengan baik. Dari segi bahasa atau ilustrasi pun tidak terlalu sulit untuk dipahami.
3. Game Edu Literasi