Mohon tunggu...
Nanda Toyino
Nanda Toyino Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi saya suka membaca buka

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konflik yang Terjadi dalam Organisasi Sekolah dan Cara Penanganannya

15 Desember 2022   08:37 Diperbarui: 15 Desember 2022   08:52 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Konflik dapat diartikan sebagai relasi psikologis yang antagonis, sikapl bermusuhan, nilai yang berbeda, interaksi antagonis, jelas, berbentuk perlawanan halus, terkontrol, tersembunyi, tidak langsung hingga pada bentuk perlawanan terbuka. Konflik dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan di dalamnya terdapat kecekcokan antara nilai-nilai atau tujuan-tujuan(Nurainiah, 2020)

Konflik juga dapat didefinisikan sebagai ketidaksetujuan antara dua belah pihak atau lebih anggota organisasi maupun kelompok-kelompok dalam organisasi yang timbul karena mereka harus menggunakan sumber daya yang langka secara bersama-sama atau menjalankan kegiatan bersama-sama atau karena mereka mempunyai tujuan, nilai-nilai atau persepsi yang berbeda(Andani et al., 2022)

Penyelesaian Konflik

Untuk menangani konflik ada tiga tahapan dalam mengelola konflik sebagaimana dikutip(Anwar, 2018), yaitu:

1.Perencanaan analisis konflik.Di tahap ini dilakukan identifikasi konflik yang terjadi, untuk menentukan sumber penyebab dan pihak-pihak yang terlibat dalam konflik tersebut. Jika konflik sudah dalam tahap terbuka akan dapat mudah dikenal, tetapi jika masih dalam tahap potensi (tersembunyi) perlu diberi stimulus akan menjadi terbuka dan dapat dikenal.

2.Evaluasi konflik. Di tahap ini dilakukan evaluasi apakah konflik tersebut sudah mendekati titik puncak, sehingga secepatnya perlu diredam agar tidak menimbulkan dampak negatif. Atau konflik tersebut masih dalam sekitar titik kritis yang justru menimbulkan dampak positif. Atau justru baru dalam tahap tersembunyi, sehingga perlu diberi stimulus agar mendekati titik kritis dan memberikan dampak positif.

3.Memecahkan konflik. Di tahap ini kepala sekolah mengambil tindakan untuk mengatasi konflik yang terjadi, termasuk memberi stimulus jika memang konflik masih dalam tahap tersembunyi dan perlu dibuka. Konflik merupakan sesuatu yang tidak

Dalam  Pengendalian konflik ada 5 tahapan yang dapat dilakukan menurut (Nasrudin et al., 2021) yaitu :

1.Musyawarah : Musyawarah dilakukan agar pihak-pihak yang bertentangan dapat mencari penyelesaian terbaik bagi masalah yang sedang dihadapi, bukan mencari kemenangan sepihak. Tujuannya agar masing-masing mendapatkan apa yang diinginkan sehingga kedua belah pihak tidak ada yang dikalahkan.

2.Campur tangan pihak ketiga : Campur tangan pihak ketiga diperlukan apabila pihak-puhak yang bertentangan tidak ingin berunding atau telah mencapai jalan buntu. Heine dan Kerk mengatakan bahwa untuk mencegah pertikaian antara anggota yang menyebabkan stagnansi meta-organisasi, maka diperlukan arsitektur organisasi yang menyelesaikan perselisihan internal melalui penegakan eksternal.

3.Konfrontasi : Konfrontasi dilakukan dengan mempertemukan pihak-pihak yang sedang berkonflik untuk diminta pendapatnya secara langsung dalam rapat/siding, dan pimpinan bertindak sebagai moderator.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun