Mudah Terpengaruh Arus Globalisasi
- Paparan budaya asing melalui media sosial dan hiburan sering kali membuat mereka lebih mengidentifikasi diri dengan budaya global dibandingkan budaya lokal. Hal ini melemahkan identitas nasional dan rasa bangga sebagai bagian dari bangsa Indonesia.
Sikap Skeptis terhadap Institusi Negara
- Ketidakpercayaan terhadap pemerintah dan institusi negara yang dianggap tidak konsisten dengan nilai-nilai Pancasila membuat sebagian milenial apatis terhadap isu-isu kebangsaan. Mereka merasa bahwa nasionalisme hanyalah retorika tanpa implementasi nyata.
Kurang Konsisten dalam Mengimplementasikan Nilai Kebangsaan
- Meskipun memiliki potensi untuk menyebarkan nilai-nilai nasionalisme melalui teknologi, banyak milenial yang tidak konsisten dalam praktiknya. Contohnya, mereka mempromosikan budaya lokal di media sosial tetapi tetap mengonsumsi produk luar negeri yang justru bertentangan dengan pesan yang mereka sampaikan.
Lunturnya sikap nasionalisme generasi milenial terhadap Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan tantangan serius di era globalisasi. Generasi milenial, dengan segala kelebihan seperti kreativitas, keterampilan teknologi, dan semangat kolaborasi, memiliki potensi besar untuk menjaga dan memajukan nilai-nilai kebangsaan. Namun, kekurangan seperti individualisme, pengaruh budaya global, serta rendahnya apresiasi terhadap sejarah dan tradisi, menjadi hambatan dalam membangun rasa cinta tanah air yang mendalam.
Nasionalisme generasi milenial diharapkan dapat tercermin dalam tindakan nyata, seperti mencintai budaya lokal, menggunakan produk dalam negeri, menghormati keberagaman, menjaga lingkungan, dan berkontribusi aktif dalam pembangunan bangsa. Sikap ini perlu didukung oleh reformasi pendidikan PPKn, penggunaan media digital secara positif, keteladanan pemimpin, dan penguatan nilai kebangsaan di lingkungan keluarga serta masyarakat.
Dengan langkah-langkah strategis ini, generasi milenial dapat menjadi pelopor nasionalisme modern yang relevan dengan tantangan zaman. Nasionalisme bukan lagi sekadar hafalan atau simbol, tetapi sebuah komitmen untuk menjaga kedaulatan, identitas, dan kemajuan bangsa Indonesia di tengah derasnya arus globalisasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H