Dampak dari Lunturnya sikap nasionalisme diantaranya:
Menurunnya Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
- Rendahnya kesadaran ini terlihat dari minimnya partisipasi generasi muda dalam kegiatan kebangsaan, seperti pemilu, kegiatan sosial, atau upacara nasional. Mereka lebih memilih aktivitas pribadi yang dianggap lebih relevan dengan kehidupan mereka.
Pergeseran Identitas Budaya
- Ketidakpedulian terhadap budaya lokal membuat generasi muda lebih mengenal budaya asing dibandingkan budaya sendiri. Hal ini berdampak pada punahnya tradisi, bahasa daerah, dan seni budaya yang seharusnya menjadi identitas bangsa.
Melemahnya Rasa Solidaritas
- Nasionalisme yang memudar juga berdampak pada lemahnya rasa solidaritas di masyarakat. Generasi muda cenderung lebih fokus pada keuntungan pribadi daripada memikirkan kepentingan bersama, yang pada akhirnya menghambat kemajuan bangsa.
Untuk mengatasi beberapa tantangan, diperlukan langkah-langkah strategis yaitu:
Reformasi Kurikulum Pendidikan PPKn
- Kurikulum PPKn perlu disesuaikan dengan tantangan era digital. Pembelajaran berbasis proyek atau studi kasus yang melibatkan isu-isu nyata, seperti simulasi pengambilan keputusan berbasis Pancasila, dapat membuat pelajaran ini lebih relevan dan menarik bagi generasi milenial.
Pemanfaatan Media Digital
- Konten digital yang menarik, seperti film pendek, vlog, infografis, atau game edukasi, dapat digunakan untuk menyampaikan nilai-nilai nasionalisme. Generasi milenial yang akrab dengan teknologi akan lebih mudah menerima pesan melalui platform digital.
Penguatan Pendidikan Karakter di Rumah
- Pendidikan nasionalisme tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga keluarga. Orang tua perlu memberikan contoh nyata dalam mencintai tanah air, seperti menggunakan produk lokal, menghormati budaya, dan aktif dalam kegiatan masyarakat.
Peningkatan Keteladanan Pemimpin
- Pemimpin bangsa, tokoh masyarakat, dan figur publik harus menunjukkan sikap yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Keteladanan ini akan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk menerapkan nilai-nilai nasionalisme dalam kehidupan mereka.
Peningkatan Kesadaran Melalui Kegiatan Sosial
- Generasi milenial perlu dilibatkan dalam kegiatan sosial, seperti bakti sosial, pengembangan desa, atau kampanye lingkungan. Kegiatan ini dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air dan kebanggaan sebagai bagian dari bangsa Indonesia.
Generasi milenial memiliki potensi besar untuk menjaga dan memajukan bangsa Indonesia. Namun, di era globalisasi yang penuh tantangan, sikap nasionalisme yang mereka tunjukkan perlu beradaptasi dengan kondisi zaman. Berikut adalah sikap nasionalisme yang diharapkan dari generasi milenial:
- Mencintai dan Menghormati Identitas Bangsa
- Menghargai budaya lokal: Generasi milenial diharapkan tidak hanya mengenal budaya daerah, tetapi juga aktif melestarikan dan mempromosikannya melalui media sosial atau kegiatan komunitas.
- Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik: Sikap ini termasuk menjaga kesopanan dalam berkomunikasi dan tidak menggantikan bahasa Indonesia dengan istilah asing secara berlebihan.
- Bangga terhadap produk lokal: Menggunakan produk buatan Indonesia sebagai bentuk apresiasi terhadap karya anak bangsa dan mendukung perekonomian nasional.
- Memahami dan Mengamalkan Nilai-Nilai Pancasila
- Mengutamakan kepentingan bersama: Dalam kehidupan sehari-hari, generasi milenial diharapkan menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau kelompok.
- Menjunjung tinggi keadilan dan persatuan: Menghindari diskriminasi, intoleransi, dan tindakan yang memecah belah persatuan bangsa.
- Menghormati perbedaan: Sikap nasionalisme tercermin dalam toleransi terhadap keberagaman agama, budaya, dan suku di Indonesia.
- Peduli terhadap Kemajuan Bangsa
- Aktif dalam pembangunan sosial: Generasi milenial diharapkan berkontribusi dalam kegiatan sosial seperti pemberdayaan masyarakat, edukasi lingkungan, dan gerakan sosial lainnya.
- Partisipasi politik yang sehat: Turut serta dalam proses demokrasi, seperti menggunakan hak pilih dalam pemilu, memberikan kritik yang membangun, serta mendukung kebijakan yang berpihak pada rakyat.
- Mendukung kemajuan teknologi nasional: Menggunakan kemampuan digital untuk mendorong inovasi lokal, mempromosikan produk nasional, dan menciptakan solusi untuk permasalahan bangsa.
- Menjaga Kedaulatan Bangsa
- Menghormati simbol-simbol negara: Menghargai lagu kebangsaan, bendera Merah Putih, serta lambang negara sebagai identitas bersama.
- Menolak intervensi asing yang merugikan: Bersikap kritis terhadap pengaruh luar yang berpotensi merusak nilai-nilai kebangsaan atau merugikan kedaulatan bangsa.
- Melawan hoaks dan propaganda negatif: Mengedukasi diri untuk tidak mudah terpengaruh oleh berita palsu yang dapat memecah belah persatuan.