4. Mengubah pola pikir.
Kita perlu membedakan mana hal-hal yang ada di dalam lingkar kendali kita, mana yang tidak. Apapun yang terjadi di masa lalu dan masa depan adalah sebagian hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan, sebaliknya kendali kita ada pada respon kita menghadapi masa lalu (apakah sebagai bentuk penyesalan ataupun pembelajaran) dan masa yang akan datang (apakah sebagai ketakutan ataukah kehati-hatian) itu sendiri.
Cara-cara di atas dapat kita lakukan sendiri. Mulailah dengan hal yang dirasa paling mudah. Jika overthinking yang dirasakan sangat menganggu, disarankan untuk menghubungi profesional seperti psikolog dan psikiater yaa..
Referensi :
- Culpepper, J. C. (2000). MerriamWebster Online: The Language Center. Electronic Resources Review.
- Michl, L. C., McLaughlin, K. A., Shepherd, K., & Nolen-Hoeksema, S. (2013). Rumination as a mechanism linking stressful life events to symptoms of depression and anxiety: longitudinal evidence in early adolescents and adults. Journal of abnormal psychology, 122(2), 339.
- Nolen-Hoeksema, S., Wisco, B. E., & Lyubomirsky, S. (2008). Rethinking rumination. Perspectives on psychological science, 3(5), 400-424.
- Smith, G. (2020). The book of overthinking: How to Stop the Cycle of Worry. NZL: Allen & Unwin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H