Mindful breathing. Saat nafas, fokuskan pada udara yang masuk dan keluar dari lubang hidung. Rasakan dada dan perut yang mengembang dan mengempis. Bernafaslah secara dalam dan perlahan. Ketika ada pikiran-pikiran yang mengggangu, tidak perlu ditolak dan biarkan ia pergi dengan sendirinya. Lalu tarik lagi perhatian Anda pada nafas.
Mindful eating. Saat makan, fokuslah pada aktivitas makan tersebut. Berikan perhatian penuh pada apa yang dimakan, rasakan kegiatan mengunyah dan menelan, dan rasakan cita rasa makanan tersebut.
Dengan berlatih mindfulness, individu akan mengembangkan ketrampilan baru untuk sepenuhnya sadar berada dalam momen saat ini dan menerima stimulus yang datang tanpa memberikan penilaian baik atau buruk. Dengan demikian maka kita dapat sadar secara penuh, dan hadir secara utuh.
Referensi :
Baer, R. A., Smith, G. T., Lykins, E., Button, D., Krietemeyer, J., Sauer, S., ... & Williams, J. M. G. (2008). Construct validity of the five facet mindfulness questionnaire in meditating and nonmeditating samples. Assessment, 15(3), 329-342.
Brown, K. W., & Ryan, R. M. (2003). The benefits of being present: mindfulness and its role in psychological wellbeing. Journal of Personality.
Goldberg, N. (2014). The true secret of writing: Connecting life with language. Simon and Schuster.
Pratikta, A. C. (2020). Mindfulness: An effective technique for various psychological problems. ProGCouns: Journal of Professionals in Guidance and Counseling, 1(1).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H