Kelahiran seorang bayi pada umumnya merupakan saat yang sangat ditunggu-tunggu dalam keluarga, terutama oleh seorang ibu. Ibu akan merasa sangat senang dan bersemangat, namun tidak jarang diikuti dengan rasa sedih dan perubahan suasana hati (mood swings). Jika ibu yang baru saja melahirkan merasa lelah berlebihan, emosi menjadi tidak stabil, dan berubahnya pola makan serta pola tidur, maka bisa jadi ini adalah tanda-tanda mengalami baby blues.Â
Baby blues atau dikenal juga dengan maternity blues atau postpartum blues merupakan sebuah kondisi yang seringkali dialami oleh seorang ibu setelah melahirkan sampai beberapa hari ke depan. Studi tahun 2018 menunjukan bahwa 50-85% dari seorang ibu pernah mengalami baby blues. Â Â
Gejala yang seringkali muncul seperti :Â
- rasa cemas berlebihanÂ
- sering menangis tanpa sebabÂ
- insomniaÂ
- perubahan nafsu makan.
Meskipun masalah tidur, energi yang berkurang, dan perubahan beberapa suasana hati pada umumnya wajar dialami oleh ibu setelah melahirkan, namun yang membedakan dari baby blues adalah ketika gejala-gejala yang muncul mengganggu kehidupan individu tersebut.
Bagaimana dengan Post Partum Depression ?Â
Pada umumnya gejala baby blues akan mereda dan hilang dengan sendirinya, namun apabila masih berlanjut (lebih dari dua minggu) dan diikuti dengan gejala yang lebih berat, seperti merasa sedih hampir setiap hari, kehilangan minat dan kegembiraan, merasa bersalah dan tidak berdaya, putus asa, hingga adanya gagasan untuk bunuh diri, hal ini menunjukkan bahwa baby blues yang dialami sudah berkembang menjadi post partum depression.Â
Dalam beberapa kasus, muncul pula tanda-tanda psikosis seperti pikiran kacau, halusinasi, dan paranoid. Hal ini merupakan pertanda bahwa saatnya ia perlu mencari pertolongan secara medis maupun psikologis.Â
Faktor Penyebab Baby Blues dan Post Partum Depression
Mengutip dari berbagai sumber, baby blues dan post partum depression dapat disebabkan oleh hal-hal berikut ini :