Lebih lanjut, pemerintah bersama komunitas masyarakat juga dapat meningkatkan nasionalisme maritim -- perasaan cinta tanah air untuk bersama-sama mencapai dan mempertahankan identitas, kemakmuran, integritas, dan kekuatan bangsa menuju realisasi kekuatan strategis di wilayah perairan yang didukung dengan kekuatan maritim, baik perdagangan, armada perang, industri maritim, maupun pembangunan negara berbasis maritim -- melalui pembelajaran formal maupun non formal.
Pembelajaran mengenai nasionalisme maritim ini bertujuan tidak hanya untuk memahami kekayaan perairan Indonesia, tetapi juga tantangan dan ancaman yang dimiliki, serta pengelolaan yang efektif yang dapat berdampak pada meningkatnya peran masyrakat dalam menjaga persatuan dan kedaulatan Indonesia utamanya dalam menghadapi isu Laut Cina Selatan.
Referensi:
BRIN, 2023. “Pentingnya Perlindungan terhadap Nelayan dan Komunitas Pesisir Berbasis Tradisi” [online], https://www.brin.go.id/news/112618/pentingnya-perlindungan-terhadap-nelayan-dan-komunitas-pesisir-berbasis-tradisi (diakses pada 31 Mei 2024).
Connelly, Aaron 2017. “Indonesia’s new North Natuna Sea: What’s in a name?” [online], https://www.lowyinstitute.org/the-interpreter/indonesia-s-new-north-natuna-sea-what-s-name (diakses pada 31 Mei 2024).
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Natuna, 2022. “Potensi Natuna 2022”, Natuna Outlook 2022: Potensi dan Pesona Mutiara di Utara Indonesia. Jakarta: PT Micepro Indonesia.
Jakarta Post, 2023. “Better care for locals and the ocean to make Indonesian’s blue economy more viable”, [online]. https://www.thejakartapost.com/opinion/2023/07/11/better-care-for-locals-and-the-ocean-to-make-indonesias-blue-economy-more-viable.html (diakses pada 31 Mei 2024).
Nashir, Asep Kamaluddin & Riyadi, Sayed Fauzan, 2018. “Indonesian Nationalism in Natuna Border: Impact of South Chinese Marine Conflict on Indonesian Nationalism Values in Natuna Border Areas”, International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding, Vol. 6, Special Issue 1.
Supriyanto, Ristian Atriandi, 2016. “Out of Its Comfort Zone: Indonesia and the South China Sea”, Asia Policy, Number 21, pp. 21-28.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H