Halo, readers! Gimana kabar kalian, nih?
Terima kasih sebelumnya sudah mau mampir dan membaca artikel yang saya buat, di artikel ini saya akan membahas mengenai mitigasi bencana yang merupakan hal yang sangat penting untuk kita semua pahami. Yuk, kita pahami bersama mengapa sih mitigasi bencana itu sangat penting, terutama untuk anak-anak yang masih berusia dini?
Mitigasi bencana pada usia dini merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia karena memberikan dampak yang serius bagi masyarakat Indonesia, khususnya pada anak usia dini. Indonesia memiliki tatanan tektonik yang kompleks, salah satunya yaitu wilayah Indonesia yang terletak di pertemuan tiga lempeng aktif atau triple junction.Â
Akibat dari pertemuan ketiga lempeng tersebut ialah Indonesia menjadi wilayah yang rawan terjadi gempa tektonik dan aktivitas dari gempa tersebut dapat memicu terjadinya tsunami. Mengerikan bukan, readers?
Lalu, adapun bencana lainnya, seperti banjir, tanah longsor, gunung meletus, dan lain-lain. Oleh karena itu, salah satu cara dalam mengurangi dampak bencana adalah dengan melakukan mitigasi bencana. Nah sekarang, yuk, kita bahas lebih lanjut mengenai apa itu mitigasi bencana!
Dalam Pasal 1 ayat 6 Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Mitigasi bencana merupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan sebagai suatu langkah utama dari manajemen bencana. Adapun beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam mitigasi bencana, yaitu :
- Informasi dan peta kawasan rawan bencana tersedia untuk setiap jenis bencana,
- Melakukan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran serta pengetahuan masyarakat dalam menghadapi bencana, terutama daerah bermukim yang rawan bencana.
- Memberikan pemahaman lebih dalam mengambil keputusan untuk melakukan apa yang harus dilakukan dan dihindari, serta pemahaman tentang cara menyelamatkan diri saat bencana terjadi, dan
- Penataan kawasan rawan bencana untuk mengurangi ancaman bencana.
Anak Usia Dini
Anak usia dini merupakan usia yang memiliki rentangan waktu sejak anak lahir hingga usia 8 tahun, dimana dilakukan pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Mutiah, 2010).
Nah readers, setelah kita memahami apa itu mitigasi bencana dan pentingnya untuk melakukan mitigasi bencana, yuk sekarang kita lihat metode apa aja sih yang diperlukan untuk mitigasi bencana itu.
1. Forum Group Discussion
Seperti yang sudah readers ketahui, bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki tatanan tektonik yang kompleks. Salah satunya, yaitu wilayah Indonesia yang terletak di pertemuan tiga lempeng aktif atau triple junction.Â
Dengan keadaan geografis semacam itu, maka perlu pelaksanaan pendidikan dini mitigasi bencana terhadap masyarakat umum dan kepada anak-anak di usia dini. Dengan adanya pendidikan dini terhadap masyarakat, maka ketika terjadi bencana masyarakat dan anak-anak sudah memahami langkah awal untuk penyelamatan diri.Â
Oleh sebab itu, pendidikan dini mitigasi bencana memang sangat perlu dilakukan dan akan sangat bagus juga jika pendidikan dini mitigasi bencana dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan. Dikarenakan masih banyak sektor pendidikan yang belum memasukkan pndidikan dini mitigasi ke dalam kurikulum pembelajaran.
Nah, salah satu metode yang digunakan ialah forum group discussion yang dapat diterapkan saat pembelajaran di sekolah. Kegiatan forum group discussion diikuti oleh guru kelas maupun penjaga sekolah. Sehingga dengan adanya kegiatan ini, guru maupun penjaga sekolah bisa lebih memahami tanggungjawab dan tugas mereka jika terjadi bencana di sekolah.
2. Sosialisasi dan Simulasi Mitigasi Bencana
Selain metode forum group discussion yang telah dilakukan oleh guru-guru di sekolah, metode selanjutnya adalah sosialisasi kepada para siswa mengenai pendidikan dini mitigasi bencana. Hal ini sangat penting sekali karena sasaran dari pendidikan dini mitigasi bencana ini adalah guru dan siswa.Â
Adapun tujuan dari dilakukannya sosialisasi kepada para siswa ialah untuk memberi pemahaman dan pengetahuan mengenai mitigasi bencana, mengingat banyaknya daerah di Indonesia yang rawan akan bencana alam, salah satu daerahnya yaitu Kabupaten Bantul. Maka dari itu, sosialisasi ini sangat penting untuk diterapkan oleh para siswa.
Namun sayang sekali nih readers, sampai saat ini belum ada kurikulum khusus yang mengatur mengenai pendidikan dini mitigasi bencana di sekolah, sehingga masih banyak sekali siswa dan guru yang belum memahamai mitigasi bencana. Hal ini tentu saja akan sangat membahayakan bagi guru, sisiwa bahkan penjaga-penjaga sekolah, jika sewaktu-waktu terjadi bencana seperti gempa bumi dan bencana lainnya.Â
Oleh sebab itu, guru dan penjaga sekolah yang merupakan orang dewasa di lingkungan sekolah perlu untuk memiliki pemahaman mengenai mitigasi bencana.
Kesimpulan
Kegiatan mitigasi bencana ini sangat bermanfaat sekali bagi sekolah, guru, dan siswa, terutama dalam memberikan pengalaman dan pengetahuan mengenai mitigasi bencana. Banyaknya sekolah yang belum menerapkan mitigasi bencana pada kurikulum pembelajarannya, sehingga sangat berguna sekali kegiatan tersebut untuk kedepannya. Kegiatan ini juga dianggap sebagai langkah awal bagi pihak sekolah bersama pemerintah untuk mulai memikirkan tentang menambah mitigasi bencana ke dalam kurikulum pembelajaran.
Nah, itulah sedikit mengenai diperlukannya mitigasi bencana untuk anak usia dini. Gimana menurut kalian, readers?
Semoga artikel yang saya buat ini dapat menambah sedikit pemahaman serta pengetahuan kalian, ya readers. Terima kasih sudah berkunjung dan sampai jumpa lagi di artikel saya yang selanjutnya.Â
DAFTAR PUSTAKA
Anggarasari, Nandhini Hudha, & Dewi, Rikha Surtika. (2019). Mitigasi Bencana Pada Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan : Early Childhood.
Atmojo, Muhammad Eko. (2020). Pendidikan Dini Mitigasi Bencana. Jurnal ABDIMAS BSI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H