Mohon tunggu...
Nanda Oktaviana
Nanda Oktaviana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Nanda Oktaviana dengan nim 41522110053, fakultas teknik informatika, disini saya untuk mengerjakan kuis mata kuliah (pendidikan anti korupsi dan etik umb dengan dosen: Apollo, prof. Dr. M. Si. Ak.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Aplikasi Etika Telelogis Bethm untuk Pencegahan Korupsi di Indonesia

20 Juli 2024   22:40 Diperbarui: 20 Juli 2024   22:40 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tugas Besar 1

Aplikasi Etika Telelogis Bentham untuk Pencegahan Korupsi di Indonesia

Korupsi telah lama menjadi masalah kronis di Indonesia yang merugikan perekonomian, menghambat pembangunan, dan menggerus kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Upaya pencegahan korupsi memerlukan pendekatan yang komprehensif dan inovatif, termasuk pemanfaatan teknologi untuk menciptakan sistem yang lebih transparan, akuntabel, dan efisien. 

Salah satu konsep yang menarik untuk diterapkan adalah Etika Telelogis Bentham, yang mengacu pada prinsip-prinsip etika yang dikembangkan oleh filsuf utilitarianisme, Jeremy Bentham. Bagaimana aplikasi Etika Telelogis Bentham dapat diimplementasikan dalam konteks Indonesia untuk memerangi korupsi? Artikel ini akan menguraikan konsep Etika Telelogis Bentham, relevansinya dalam konteks pencegahan korupsi di Indonesia, implementasi yang memungkinkan, manfaat yang diharapkan, serta tantangan yang mungkin dihadapi.

 Konsep Etika Telelogis Bentham

Etika Telelogis Bentham mendasarkan diri pada prinsip utilitarianisme yang mengedepankan prinsip kebahagiaan sebanyak mungkin bagi sebanyak mungkin orang. Filsuf Jeremy Bentham mengajukan bahwa tindakan yang baik adalah tindakan yang menghasilkan hasil atau konsekuensi yang paling menguntungkan bagi sebanyak mungkin individu yang terlibat. Dalam konteks pencegahan korupsi, prinsip ini dapat diterjemahkan sebagai penciptaan sistem yang memaksimalkan keadilan sosial, efisiensi penggunaan sumber daya, dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Penerapan Etika Telelogis Bentham dalam konteks teknologi modern, seperti pengembangan aplikasi, menawarkan potensi untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan pengawasan dalam pengelolaan keuangan publik. Dengan demikian, aplikasi ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi praktik korupsi tetapi juga untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan distribusi sumber daya secara adil.

Relevansi Aplikasi Etika Telelogis Bentham di Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara yang secara terbuka menghadapi tantangan korupsi dalam berbagai lini kehidupan publik. Korupsi terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari suap, nepotisme, penggelapan dana publik, hingga perizinan yang tidak transparan. Masalah ini tidak hanya mempengaruhi integritas pemerintah dan institusi publik tetapi juga merugikan kepentingan masyarakat umum yang berhak mendapatkan pelayanan dan alokasi sumber daya yang adil dan efektif.

Dalam konteks ini, Etika Telelogis Bentham dapat menjadi kerangka kerja yang relevan untuk mengubah paradigma pengelolaan publik di Indonesia. Dengan menerapkan prinsip-prinsip utilitarianisme dalam penggunaan teknologi informasi, pemerintah dapat membangun sistem yang lebih terbuka, responsif, dan berdaya guna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun