Ki Hajar Dewantara juga menekankan seorang pendidik harus, wajib memberikan teladan, arahan serta dorongan kepada peserta didik. Selanjutnya ditengah-tengah peserta didik, guru harus dapat memberikaan contoh/teladan yang baik serta semangat membimbing dan memotivasi dan menciptakan pembelajaran yang kondusif. Hal tersebut sesuai dengan Ing ngarsa sung tulada, Â Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani.
Kesimpulan
Kesimpulan dari upaya anti bullying dengan paradigma pendidikan Ki Hajar Dewantara yakni pengajaran dan pendidikan guna kehidupan bersama yang mana pendidikan yang tidak boleh dijadikan sebagai paksaan. Justru pendidikan harusnya memberikan kemerdekaan terhadap anak. Peran guru di dalam pendidikan yang merdeka ini agar anak tetap berada dalam lingkup yang benar adalah dengan guru memberikan kasih among, teladan, arahan serta dorongan kepada anak. Anak akan tetap mendapatkan hak sebagaiamana kodratnya seperti yang diinginkan Ki Hajar Dewantara bahwa pendidikan yang memerdekakan untuk membentuk ketetapan pikiran dan batin (karakter). Karena ketetapan pikiran dan batin itulah yang nantinya akan menentukan kualitas anak sehingga membentuk kualitas bangsa. Filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara adalah student-centered. Metode Among tercermin di semboyan Tut Wuri Handayani adalah metode yang berhamba pada sang anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H