Teori EPI, yang menghubungkan aktor-aktor politik lintas negara dan cenderung lebih berkonsentrasi pada hubungan Ekonomi Internasional, memberikan beragam pendekatan terhadap perubahan sistem. Teori-teori ini menghubungkan pelaku pasar dengan penawaran dan permintaan, yang menentukan perdagangan. Untuk menjamin distribusi komoditas dan jasa yang adil, para pelaku pasar, termasuk buruh dan perusahaan swasta, memiliki kemampuan untuk menantang arah perubahan sistem global
Seperti yang telah disebutkan, Pasar memiliki interaksi dengan Politik yang dimana Politik dapat mempengaruhi Pasar begitu juga sebaliknya. Pasar sendiri muncul akibat kebutuhan para aktor untuk memperjualkan produk unggulanya ke luar negri begitu juga membeli produk dari luar negri yang sangat dibutuhkan oleh negara. Tentu saja, hal ini tidak hanya dapat ditentukan oleh pertimbangan berbasis Ekonomi saja, namun juga pertimbangan berbasis Politik. Dari pertimbangan tersebut, para aktor dapat mengetahui apa yang sangat diperlukan, kondisi Pasar yang akan mereka terjuni, dan berapa banyak mata yang memperhatikan Pasar tersebut. Setelah memastikan bahwa Pasar memiliki potensi benefits yang cukup besar, mereka akan memasuki Pasar tersebut
Dengan penjelasan tiga diksi tersebut hingga menjadi apa yang dikenal sebagai Ekonomi Politik Internasional (EPI), dapat disimpulkan bahwa EPI sudah ada sebelum ada istilahnya. Hal ini ada dalam bentuk ketiga diksi tersebut yang secara terpisah memiliki pemaknaan dan artikulasi yang berbeda namun dapat menjelaskan bagaimana masing-masing dapat mempengaruhi satu sama lain. Meskipun memang Ekonomi menjadi yang paling berpengaruh, Politik dan Internasional juga dapat mempengaruhi Perekonomian dalam bentuk kebijakan Ekonomi dan hubungan perekonomian Internasional
Daftar Pustaka
Oatley, Thomas. “International Political Economy: Sixth Edition”. Routledge. (2021)
Miller, Raymond. “International Political Economy: Contrasting World Views”. Routledge. (2018)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H