Misalnya, seorang penyerang tengah tim sepak bola harus tahu cara menendang bola dan cara memosisikan kedua kakinya untuk akurasi dan jarak. Contoh lain, seorang mekanik harus mampu mendekonstruksi dan merekonstruksi mesin dengan presisi yang sama baiknya.
Keterampilan teknis untuk seorang pemimpin termasuk pemahaman kerja tentang proses bisnis dalam departemennya, kemampuan untuk membuat anggota tim sama baiknya dalam proses tersebut, serta mengomunikasikan kepada fungsi-fungsi terkait dengan hasil akhir dari proses bisnis tersebut.
Keterampilan teknis menyiratkan pemahaman, dan kemahiran dalam, jenis kegiatan tertentu, terutama yang melibatkan metode, proses, prosedur, atau teknik.
Relatif mudah bagi kita untuk memvisualisasikan keterampilan teknis misalnya adalah ahli bedah, pemusik, akuntan, atau insinyur ketika masing-masing melakukan fungsi khususnya.
Keterampilan teknis melibatkan pengetahuan khusus, kemampuan analitis dalam spesialisasi itu, dan fasilitas dalam penggunaan alat dan teknik dari disiplin tertentu.
Keterampilan teknis mungkin yang paling dikenal karena paling konkret dan bisa dilihat dan dilatih tanpa memerlukan bakat khusus.
Keterampilan Interpersonal Bisa Menjadi Faktor Pembeda
Selanjutnya, kapasitas interpersonal, dengan kondisi dunia yang makin tidak linear, banyak perusahaan modern mengandalkan pendelegasian tanggung jawab dan wewenang untuk mencapai tujuan.
Akibatnya, bisnis bukan lagi bicara mengenai hasil semata namun lebih sering berbicara tentang memimpin atau membimbing, daripada memberikan instruksi untuk setiap tindakan.
Nah, ini kemudian menjadi dasar logika dari keterampilan interpersonal membedakan seorang manajer dari seorang pemimpin. Menciptakan pola dan proses bisnis yang kondusif sangat membutuhkan keterampilan yang kedua ini.
Kemampuan interpersonal, secara singkatnya adalah kemampuan untuk bekerja secara efektif sebagai anggota kelompok dan untuk membangun upaya kooperatif dalam tim yang dipimpinnya.