Padahal yang kamu perlukan adalah lingkungan dan kondisi di mana kamu menjadi tertantang untuk berlatih, berprestasi, dan berkontribusi dengan maksimal.
Saya banyak melihat saat ini bukan hanya di level individu saja namun di level perusahaan juga banyak yang berusaha “memotivasi” karyawannya agar berprestasi.
Padahal kenyataannya adalah individu dengan kualitas terbaik tidak perlu itu semua.
Individu dengan kualitas terbaik akan dengan sendirinya bergerak untuk berkontribusi.
Akhirnya, banyak sumber daya baik berupa uang atau pun waktu yang terbuang hanya untuk memotivasi individu-individu yang sebenarnya secara kualitas tidak berada pada level yang sesuai standar.
Dalam bukunya, Drive: The Surprising Truth About What Motivates Us, Daniel Pink membagi motivasi menjadi dua jenis yang berbeda: ekstrinsik dan intrinsik.
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi eksternal. Ini bisa berupa uang atau pujian.
Tidak sulit untuk menemukan sumber motivasi ekstrinsik ini dan untuk Sebagian besar orang, motivasi ekstrinsik ini adalah pendorong utama.
Jika kita tidak berhati-hati dengan motivasi ekstrinsik ini maka kita akan terjebak dalam usaha menghalalkan segala cara
Yang kedua adalah motivasi intrinsik, berasal dari dalam. Ini adalah keinginan untuk bertindak, bahkan ketika satu-satunya imbalan adalah aktivitas itu sendiri (atau menyelesaikan tugas).