Mohon tunggu...
Andesna Nanda
Andesna Nanda Mohon Tunggu... Konsultan - You Are What You Read

Kolumnis di Kompas.com. Menyelesaikan S3 di Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Mewaspadai Perundungan di Balik Gaya Kepemimpinan

6 September 2021   20:37 Diperbarui: 7 September 2021   09:56 897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegagalan tim merupakan kegagalan kolektif | Foto oleh Yan Krukov dari Pexels 

Saya pribadi melihat cerita di atas sebagai suatu alert bagi kita semua bahwa perundungan dapat saja terjadi dalam bentuk cerita di atas.

Perundungan di tempat kerja yang terjadi berlindung dibalik frasa "gaya kepemimpinan", yang mengharapkan semua orang maklum.

"Ya memang si Bapak begitu orangnya."

"Mau bagaimana lagi, dia CEO."

Beberapa contoh-contoh yang sering saya dengar dan melihat dengan nyata bahwa gaya kepemimpinan acap kali dijadikan tameng perundungan kelas atas terhadap kelas di bawahnya.

Alasan Hal Ini Penting

Banyak buku-buku yang mengajarkan betapa pentingnya gaya kepemimpinan mulai dari gaya kepemimpinan konvensional, sampai dengan gaya transformasional.

Saya memahami bahwa gaya kepemimpinan adalah hal yang nyata. Gaya kepemimpinan dibutuhkan untuk memimpin sekelompok orang dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan hebat.

Gaya kepemimpinan juga dibutuhkan untuk mengarahkan, mengajar, dan membangun kesepakatan serta keputusan penting.

Saya pikir kita semua juga memahami setiap orang mempunyai gaya masing-masing yang tentunya dibangun atas dasar karakter dan pengalaman masing-masing.

Gaya kepemimpinan Steve Jobs tentunya tidak bisa dibandingkan dengan gaya kepemimpinan para pemimpin bisnis yang lain.

Hal tersebut karena para pemimpin bisnis tersebut berada di industri yang berbeda dan tentu tantangan berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun