Saya pribadi melihat cerita di atas sebagai suatu alert bagi kita semua bahwa perundungan dapat saja terjadi dalam bentuk cerita di atas.
Perundungan di tempat kerja yang terjadi berlindung dibalik frasa "gaya kepemimpinan", yang mengharapkan semua orang maklum.
"Ya memang si Bapak begitu orangnya."
"Mau bagaimana lagi, dia CEO."
Beberapa contoh-contoh yang sering saya dengar dan melihat dengan nyata bahwa gaya kepemimpinan acap kali dijadikan tameng perundungan kelas atas terhadap kelas di bawahnya.
Alasan Hal Ini Penting
Banyak buku-buku yang mengajarkan betapa pentingnya gaya kepemimpinan mulai dari gaya kepemimpinan konvensional, sampai dengan gaya transformasional.
Saya memahami bahwa gaya kepemimpinan adalah hal yang nyata. Gaya kepemimpinan dibutuhkan untuk memimpin sekelompok orang dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan hebat.
Gaya kepemimpinan juga dibutuhkan untuk mengarahkan, mengajar, dan membangun kesepakatan serta keputusan penting.
Saya pikir kita semua juga memahami setiap orang mempunyai gaya masing-masing yang tentunya dibangun atas dasar karakter dan pengalaman masing-masing.
Gaya kepemimpinan Steve Jobs tentunya tidak bisa dibandingkan dengan gaya kepemimpinan para pemimpin bisnis yang lain.
Hal tersebut karena para pemimpin bisnis tersebut berada di industri yang berbeda dan tentu tantangan berbeda.