Selama ini kita selalu dipengaruhi oleh suatu paradigma bahwa suatu rencana atau fokus harus selalu dipisahkan antara jangka pendek dan jangka panjang.
Saya salah satu dari banyak (atau sedikit) orang yang juga memercayai paradigma tersebut.Â
Di dalam membuat suatu rencana saya pasti memisahkan antara jangka pendek dan jangka panjang.
Apakah itu efektif? Ternyata bagi saya pribadi itu tidak efektif. Bagi saya semuanya "terpaksa" menjadi rencana jangka pendek.
Yang terjadi akhirnya adalah penumpukan prioritas di otak saya dan membuat kinerja saya malah tidak maksimal.
"Harus punya time management," begitu kata salah satu kolega saya.
Mudah diucapkan, tapi saya pikir dalam pelaksanaannya metode manajemen waktu itu tetap saja tidak banyak membantu ketika ada penumpukan prioritas.
Dalam perjalanan profesional saya banyak melihat perbedaan utama antara seseorang dengan kinerja yang bagus dengan yang berkinerja medioker adalah bukan pada sisi teknis atau pengalaman.
Perbedaan utama terletak pada kapasitas mental dan fokus. Seseorang dengan kinerja medioker biasanya tidak tahu bagaimana cara mengatasi tekanan dan penumpukan prioritas tersebut.
Tekanan dan penumpukan prioritas tersebut terjadi karena kita terbiasa memisahkan antara rencana jangka pendek dan jangka panjang yang pada akhirnya malah membuat bingung otak kita sendiri.