Sikap marah-marah saya pada anggota tim tersebut malah membuat runyam situasi. Akhirnya saya sadar dan belajar ketenangan hati.
Ketika saya bisa mencapai ketenangan hati maka di titik itu pula saya mendapatkan respek dari anggota tim saya.
3. Bos yang baik harus punya kualitas menjadi pendengar yang baik
Kualitas pendengaran yang baik maksudnya adalah seorang bos harus mempunyai kemampuan mendengarkan.Â
Ingin lebih diterima secara sosial? Belajarlah mendengarkan. Ingin memperbaiki sebuah hubungan? Belajarlah mendengarkan.
Ingin berhasil menjadi seorang pemimpin? Belajarlah mendengarkan.
Ingin produk kita lebih sukses? Belajarlah mendengarkan suara konsumen.
Saat ini memang sudut pandangnya, kita lebih suka belajar bicara dari pada belajar mendengarkan. Makanya, kemampuan mendengarkan itu langka.
By the way, yang sedang saya bahas adalah listening skill, kemampuan mendengarkan. Benar-benar mendengarkan.
Seperti meditasi, mendengarkan terdengar mudah tetapi tetap fokus pada pikiran orang lain sering kali sama rumitnya dengan mencoba duduk dengan tenang dan fokus pada pernapasan kita.Â
Biasanya fokus pikiran kita tanpa sadar hilang, dan segera, kita memikirkan tentang sesuatu yang sama sekali berbeda.Â
Sebagai bos yang baik kita harus benar-benar mendengarkan permasalahan yang dihadapi oleh anggota tim.