Di mana benang merahnya? Benang merahnya adalah hard-easy effect ini secara langsung meningkatkan rasa percaya diri kita dalam melakukan suatu hal, padahal yang kita lakukan belum tentu tepat.
Nah, dengan mencoba untuk selalu berlogika terlebih dahulu, maka kita akan selalu menemukan alasan yang tepat kenapa kita melakukan hal tersebut.
Dengan alasan yang tepat tersebut, maka rasa percaya diri kita akan terbawa ke tempat yang seharusnya.Â
Dalam contoh saya di atas, seharusnya saya berlogika bahwa ujian praktek pasti lebih sulit, saya tidak boleh terlalu percaya diri. Sayangnya saya gagal berlogika pada saat itu.
2. Kritis terhadap diri sendiri
Sulit bukan? Saya tahu rata-rata dari kita itu memang sulit melakukan kritik terhadap diri sendiri. Rasanya memang tidak enak, mengkritik diri sendiri yang selalu merasa benar.
Dalam cerita saya di atas, harusnya saya melakukan kritik diri sendiri dengan cara menanyakan, "Hei, yakin sudah paham mengenai soal ujian praktek?", sayangnya saat itu saya enggan melakukannya karena memang tidak nyaman.
Rasa nyaman akan diri sendiri itu memang perlu agar kita tidak tertekan. Namun keberanian melakukan kritik kepada diri sendiri itu jauh lebih bermanfaat. Berani coba?
Kita mungkin percaya bahwa semakin cerdas kita, semakin percaya diri kita, membuat kita lebih baik dalam memprediksi kesuksesan kita dalam tugas yang berbeda.
Di sisi lain jika kecerdasan dan pengetahuan kita mungkin tidak bisa membuat kita terlepas dari hard-easy effect, setidaknya kita bisa melakukan kontrol terhadap rasa percaya diri kita.