Mohon tunggu...
Andesna Nanda
Andesna Nanda Mohon Tunggu... Konsultan - You Are What You Read

Kolumnis di Kompas.com. Menyelesaikan S3 di Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengapa Kemampuan Berpikir Inovatif Itu Penting?

18 Juni 2021   15:35 Diperbarui: 21 Juni 2021   00:25 1498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Mau belajar kemampuan baru
Ini yang sulit. Banyak orang terjebak dengan perasaan bahwa saya sudah di atas, saya sudah paling tahu, atau saya paling dulu memahami.

Ini berbahaya. Blackberry mengalami kejatuhan karena mereka tidak sadar dan belajar dengan cepat ketika iphone datang.

Mereka terlambat menyadari. Ketika mereka sadar, semuanya sudah terlambat.

Belajarlah, dengan belajar kita akan sadar bahwa ternyata begitu cepat dan begitu luas perubahan dan kesempatan yang ada di hadapan kita.

3. Berpikir jangka panjang
Jangan mudah yakin dengan solusi jangka pendek. Yang harus dipikirkan adalah solusi jangka panjang. Solusi permanen.

Buat apa menambal kebocoran hanya di satu titik, jika yang perlu diganti adalah satu perahu.

Sulit memang berpikir jangka panjang. Kebanyakan dari kita memang suka solusi instan dan mudah. Padahal jika kita mau meluangkan sejenak berpikir, mungkin ceritanya bisa berbeda.

Berpikir inovatif | Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels
Berpikir inovatif | Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels
Kesimpulan

Jika kamu melakukan sesuatu yang baru, tidak semua orang akan setuju dengannya. Ini adalah risiko yang melekat pada inovasi. 

Beberapa orang akan memberi tahu kamu bahwa kamu terlalu cepat. Orang lain akan memberi tahu bahwa kamu terlalu lambat. 

Dan jika beruntung, beberapa orang akan menawarkan segala macam keberatan mengapa kamu tidak boleh membuang-buang waktu sama sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun