Mohon tunggu...
Andesna Nanda
Andesna Nanda Mohon Tunggu... Konsultan - You Are What You Read

Kolumnis di Kompas.com. Menyelesaikan S3 di Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengapa Kemampuan Berpikir Inovatif Itu Penting?

18 Juni 2021   15:35 Diperbarui: 21 Juni 2021   00:25 1498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perspektif baru | Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels

Ketika kita baru sadar akan keterlambatan tersebut, kereta perubahan sudah terlanjur jauh meninggalkan kita. Dengan inovasi akan lahir kolaborasi. Kolaborasi yang solid akan menghasilkan kekuatan disrupsi yang maksimal.

Segera temukan the second s-curve yang sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas kita untuk bergerak maju.

Inovasi mulai dari hal kecil | Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels
Inovasi mulai dari hal kecil | Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels
Bagaimana Cara Meningkatkan Kemampuan Berpikir Inovatif?

Kita tahu bahwa ide-ide bagus itu bisa, dan memang, datang dari mana saja. Tapi berdasarkan pengalaman saya, ide-ide cemerlang sepertinya jarang datang sendiri. 

Hanya menaruh kotak saran di sekitar kantor tidak mendorong orang untuk mengemukakan pemikiran mereka. Ini perlu melibatkan kekuatan dan kerjasama tim.

Berpikir inovatif adalah proses yang aktif dan berkelanjutan. Ironisnya, banyak orang merasa sudah berpikir inovatif padahal mereka hanya berputar-putar pada tikungan yang sama.

Berdasarkan pengalaman saya bekerja di bidang yang menuntut saya berpikir inovatif dan komprehensif, beberapa cara dapat dilakukan, sebagai berikut:

1. Otak harus terbuka terhadap perubahan dan ketidakpastian
Saya sadar bahwa perubahan dan ketidakpastian itu memang tidak mengenakkan. Semua orang saya pikir pasti tetap ingin tinggal di titik kenyamanan tertinggi.

Begitupun saya. Namun, saya sadar bahwa orang-orang di sekitar saya sudah berubah dan berlari, maka saya harus ikut berubah dan berlari.

Pertanyaannya adalah, apakah saya harus ikut berlari pada jalur yang sama? Tentu tidak, saya harus berlari dan berubah pada jalur saya sendiri.

Berpikir inovatif bukan berarti inovasi dengan cara meniru. Berpikir inovatif artinya adalah berinovasi dengan otentik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun