Tapi, kita harus pandai melihat, memilah dan melakukan kontrol atas semua informasi tersebut. Pendekatan semacam ini bisa membuat kemungkinan kita terjebak bounded rationality menjadi lebih kecil.Â
Namun, tetap berhati-hatilah saat kita mendapatkan akses ke lebih banyak informasi, ini juga meningkatkan "kebisingan" secara eksponensial.
Terakhir, karena hampir tidak mungkin untuk membuat keputusan yang memuaskan semua faktor tersebut, dan dalam keterbatasan temporal dan kognitif kita, buatlah pilihan dengan pemahaman dan kemampuan terbaik kita, bukan pemahaman terbaik orang lain.
Salam Hangat.
Referensi: Simon, H. A. (1955). A behavioral model of rational choice. The Quarterly Journal of Economics, 69(1), 99-118, Selten, R. (1990). Bounded rationality. Journal of Institutional and Theoretical Economics (JITE)/Zeitschrift für die gesamte Staatswissenschaft, 146(4), 649-658.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H