Mari kita mulai dari pemicu yang pertama:
1. Lingkungan Sosial
Orang-orang di sekitar kita, terutama teman kita dapat mengubah kebiasaan kita. Jadi, mulai perhatikan lingkungan sosial kita mulai dari sekarang. Terutama jika kita merasa lingkungan sosial kita saat ini memberikan pemicu yang negatif.
2. Komitmen Diri Sendiri
Misalnya, lebih mudah mengatakan, "Saya akan berolahraga jam 6 pagi tepat setelah saya menggosok gigi" daripada mengatakan, "Saya akan berolahraga hari ini."Â
Pendekatan tersebut bisa digunakan untuk mengubah kebiasaan buruk. Misalnya, "Saya akan makan permen setelah saya makan sebagai pengganti rokok."
3. Jaga Mood
Nah ini yang sulit bukan? Sahabat saya tadi merokok karena stres dengan pekerjaan dan masalah-masalah lain. Ujungnya ia pusing, merokok berlebihan dan Voila! Akhirnya habit loop buruk itupun tercipta.
Saya ingin menekankan bahwa kita harus memberi perhatian khusus kepada habit loop. Hal ini karena membangun kebiasaan baik adalah masalah mendasar untuk saat ini atau masa depan kita. Tidak bisa dipungkiri perilaku kita sebagian besar dipengaruhi oleh kebiasaan kita.
Contoh nyata yang saya lihat adalah misalnya, prestasi siswa yang memiliki habit loop yang baik memiliki efek kumulatif terhadap kesuksesan mereka di masa depan.Â
Oleh karena itu, siswa yang mempunyai habit loop positif berupa kebiasaan belajar yang baik, akan terus mempertahankan dan meningkatkan hasil belajarnya.
Kesimpulan
Tidak ada ramuan ajaib atau kekuatan superhero yang mampu mengubah seketika sebuah perilaku. Penelitian telah menunjukkan bahwa kemauan adalah faktor penting dalam keberhasilan.
Tapi sebelum kemauan muncul, kita perlu menggunakan proses berpikir kita dan kemampuan observasi untuk mengisolasi semua pemicu habit loop yang buruk.