Mohon tunggu...
Andesna Nanda
Andesna Nanda Mohon Tunggu... Konsultan - You Are What You Read

Kolumnis di Kompas.com. Menyelesaikan S3 di Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengapa Kita Lebih Susah Memilih Ketika Kita Memiliki Lebih Banyak Pilihan: Belajar dari Behavioral Science

12 Mei 2021   12:42 Diperbarui: 13 Mei 2021   16:49 2428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2. Kekecewaan

Nah ini, salah satu dampak yang tidak mengenakkan. Terlalu banyak pilihan akan menyebabkan kekecewaan.

Kenapa? Jawabannya jelas: Karena kita TIDAK akan pernah merasa bahwa kita sudah membuat keputusan yang tepat karena terlalu banyak pilihan yang kita pertimbangkan.

Lantas Bagaimana Kita Mengatasi Paradoks Ini?

1. Berikan Waktu Kepada Diri Sendiri Untuk Melakukan Ekplorasi Pilihan

Seperti disebutkan di atas, memiliki banyak pilihan tidak semuanya buruk — tidak ada yang mengatakan bahwa, sebagai konsumen, kita tidak boleh meluangkan waktu untuk melakukan riset dan membandingkan alternatif. 

Namun, masalah mulai muncul ketika kita secara bersamaan mencoba untuk mempelajari pilihan kita dan membuat keputusan tentang pilihan tersebut. 

Coba luangkan waktu untuk melihat-lihat dan mempelajari pilihan — dan menetapkan aturan yang tegas untuk diri kita sendiri bahwa kita tidak akan membeli apa pun selama periode kita melakukan eksplorasi dan tidak membuat keputusan akhir apa pun.

Sulit. Memang sulit untuk menahan hasrat untuk membeli sesuatu. Karena proses pembelian itu memang menyangkut proses emosi dan persepsi kita. Sangat manusiawi.

2. Ketika Sudah Memilih, Jangan Pernah Menyesali Pilihan Tersebut

Jika kita ingin bahagia, kita harus mengatakan pada diri sendiri bahwa kita tidak akan pernah menyesali keputusan yang telah dibuat. Perlu komitmen yang kuat disini.

Point no.2 ini memang mudah untuk di sarankan, tapi pengalaman saya hal ini paling susah dilaksanakan.

Kesimpulan Akhir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun