Mohon tunggu...
Nanda Inb
Nanda Inb Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Menyukai dunia kepenulisan fiksi dan nonfiksi. Lulus dari jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Unsur Stile (Gaya Bahasa) dalam Puisi "Yang Fana Adalah Waktu" Karya Sapardi Djoko Damono

28 Januari 2024   10:59 Diperbarui: 28 Januari 2024   11:02 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya konjungsi atau kata hubung, seperti pada kata 'yang', 'adalah', 'sampai', 'untuk', 'tapi'. Komparatif atau pengacuan terhadap sesuatu yang sedang dibicarakan, seperti pada kata 'seperti'. 

4. Bahasa Figuratif

Pada puisi "Yang Fana Adalah Waktu" terdapat bahasa figuratif atau bahasa yang berbeda dari bahasa pada umumnya, karena bahasa yang digunakan mengandung makna konotatif atau makna kias yaitu makna bukan sebenarnya. Pada puisi tersebut terdapat majas alegori atau majas yang mengungkapkan kiasan, terdapat pada frasa 'detik demi detik' yang merupakan kiasan dari waktu. 

Lalu majas polisendenton atau gaya bahasa yang mengungkapkan frasa, klausa, maupun kalimat dengan menggunakan kata sambung, seperti pada larik Yang fana adalah waktu; sampai pada suatu hari; kita lupa untuk apa; "Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?" tanyamu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun