Selanjutnya konjungsi atau kata hubung, seperti pada kata 'yang', 'adalah', 'sampai', 'untuk', 'tapi'. Komparatif atau pengacuan terhadap sesuatu yang sedang dibicarakan, seperti pada kata 'seperti'.Â
4. Bahasa Figuratif
Pada puisi "Yang Fana Adalah Waktu" terdapat bahasa figuratif atau bahasa yang berbeda dari bahasa pada umumnya, karena bahasa yang digunakan mengandung makna konotatif atau makna kias yaitu makna bukan sebenarnya. Pada puisi tersebut terdapat majas alegori atau majas yang mengungkapkan kiasan, terdapat pada frasa 'detik demi detik' yang merupakan kiasan dari waktu.Â
Lalu majas polisendenton atau gaya bahasa yang mengungkapkan frasa, klausa, maupun kalimat dengan menggunakan kata sambung, seperti pada larik Yang fana adalah waktu; sampai pada suatu hari; kita lupa untuk apa; "Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?" tanyamu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H