Kedatangan kami disambut dengan begitu hangat oleh Om Dandan, Kepala Pondok Pesantren.
Sebuah intisari bermakna saya peroleh dari beliau bahwa sesungguhnya, tidak ada alasan untuk selalu melibatkan perbedaan dalam segalanya. Kita semua berbeda. Bahkan seseorang yang terlahir kembar pun berbeda; maka, mengapa kita harus mempermasalahkan itu?
Sebuah pertanyaan tajam yang menyadarkan saya bahwa sesungguhnya, keberagaman itu bukan masalah; Justru, sebuah anugerah.
Bersama para santri santriwati, kami berkeliling wilayah Pondok Pesantren Al-Ittifaq yang sedemikian luas; tak heran, bila banyak produk mereka pun sampai dijual di supermarket Lotte di seluruh Indonesia.
Benar bahwa Al-Ittifaq bukanlah pondok pesantren biasa; selain pendidikan keagamaan yang tentunya baik, para santri santriwati dibekali keterampilan yang sangat beragam.Â
Keindahan pendidikan di Al-Ittifaq menyadarkan saya betapa indahnya perbedaan.
Keberagaman di Indonesia, mulai dari sistem pendidikan, hingga keagamaan bukan sebuah alasan untuk menjauhkan diri satu sama lain. Justru karena berbeda itu, kita bisa belajar dari orang lain.
Selama bersama, saya diajak untuk membuat mochi, memanen kol, memberi makan sapi, hingga mencuci bahan-bahan makanan. Pendekatan praktik ini sebuah sisi indah tentang pengalaman nyata yang tak banyak orang dapatkan.
Menghidupi Pengalaman