Jikalau kita mendengar kata wanita pasti sangat di istimewakan rasanya. Wanita adalah seseorang yang sangat istimewa dan di perlakukan istimewa juga. Bagi anak-anak remaja khususnya laki-laki mempunyai wanita atau pacar adalah idaman bahkan impian terlebih pacarnya adalah idola kampus atau sekolah (orang tercantik).Â
Beda dengan laki-laki yang sudah mempunyai umur yang lumayan banyak, mencari wanita bukan hanya saja sekedar dijadikan pacar tetapi juga dijadikan istri, belahan jiwa, tulang rusuk, dan menjadi ibu untuk anak-anaknya nanti. Terlebih bagi saya sendiri wanita adalah sosok yang luar biasa dahsyatnya apalagi seorang ibu, beliau adalah sinar matahari yang datang di gelapnya langit, pahlawan, dan segalanya, sebenarnya menurut saya tanpa wanita laki-laki bisa apa.
Membicarakan tentang wanita tidak akan ada habisnya. Mulai dari pengertian, peran dan perjalanan. Bisa kita lihat dari perjalanan wanita jaman dulu dan jaman sekarang.
Wanita jaman dulu dihadapkan dengan kenyataan yang begitu susah, ada sebuah pengalaman pribadi di keluarga yang dihadapkan dengan kenyataan setelah selesai SMA diharuskan untuk menikah oleh kedua orang tuanya. Wanita ini sebenarnya sangat ingin melanjutkan kuliah dan berkarier, akan tetapi kenyataannya berbanding terbalik dengan apa yang diimpikan, orang tuanya tetap menyuruhnya untuk menikah bahkan menurut pengakuan dari wanita ini beliau menikah bukan karena dasaran cinta dan sayang tetapi karena dasaran terpaksa.Â
Sedangkan wanita jaman sekarang berbeda jauh dengan wanita jaman dulu, mungkin ada saja yang bernasib sama tetapi di era modern seperti ini pemikiran orang tua sudah mulai open minded sudah tidak harus menikah di usia yang menurut saya masih sangat muda, tidak hanya wanita saja di umur yang masih muda seseorang bisa mengetahui minat, bakat, jalan hidupnya yang masih sangat panjang bukan hanya mengurus urusan rumah tangga saja. Kembali ke perempuan jaman sekarang, banyak sekali yang melanjutkan kuliahnya bahkan bukan hanya di dalam negri tapi juga diluar negri.
Wanita jaman dulu di haruskan untuk berpakaian rapi, sopan, tidak terbuka, bertutur kata lemah lembut, dan sikap yang feminism. Sedangkan jaman sekarang banyak wanita yang cenderung bersikap seperti lelaki, dan tidak sedikit juga wanita jaman sekarang apalagi yang masih masa-masa remaja tutur katanya tidak beraturan, tidak mengerti etika dan sopan santun.
Kalau anda mikir bahwa wanita jaman sekarang moralnya tidak baik semua, anda salah ada beberapa hal-hal baik di wanita jaman sekarang yang banyak waktu untuk mengeksplor dirinya dibandingkan wanita jaman dulu. Seperti, dulu dijodohin sama orang tua, sekarang bisa pilih pasangan sendiri, seperti yang sudah saya jelaskan di awal tadi banyak sekali wanita jaman dulu yang di jodohkan atau di suruh menikah muda.Â
Kalau sekarang, mungkin sudah nggak jamannya lagi wanita dijodohin, wanita bebas mencari calon pasangan yang memang pas di hati. Setelah itu ada yang dulu kalau sedih nangis, sekarang bikin karya. Wanita dulu identic dengan kalau sedih ya nangis aja tetapi sekarang banyak wanita yang sedih di jadikan sebuah karya yang diminati masyarakat atau yang di dengan oleh masyarakat yang mungkin relate juga dengan cerita yang ia ceritakan. Mulai dari bikin lagu, menulis blog, bikin novel atau kalau sekarang bikin podcast.Â
Seperti yang saya jelaskan di awal tadi wanita jaman sekarang sangat beda dengan wanita jaman sekarang, dan menurut saya wanita jaman sekarang seharusnya lebih bersyukur, sebagian dari kita pasti pernah dengar cerita tentang wanita-wanita nusantara jaman dulu dari ibu, nenek atau saudara perempuan yang lain sewaktu muda. Mengapa wanita jaman sekarang harus bersyukur karena wanita jaman dulu harus selalu tinggal di rumah.Â
Mengapa, karena jaman dulu hanya suami yang berhak keluar untuk melakukan kegiatan di luar rumah. Sedangkan wanita harus menjaga nama baik keluarga dan memiliki banyak tanggung jawab yang harus dilakukan di rumah. Tidak hanya itu wanita jaman dulu kegiatan memasak atau bekerja di dapur adalah sebuah kewajiban, itu yang membuat wanita jaman dulu sangat lihai dalam memasak sehingga pengalamannya tentang dapur tidak diragukan lagi. Sedangkan menurut saya pribadi wanita jaman sekarang lebih punya kebebasan untuk belajar masak atau tidak.Â
Ada perbedaan yang tidak terlampau jauh untuk membandingkan wanita jaman dulu dan sekarang yaitu, tugas mengurus suami dan anak harus ditangani langsung oleh wanita. Ketika seorang wanita sudah berkeluarga, dia mempunyai kewajiban mengurus kebutuhan suami dan anak-anaknya.Â
Dia harus mengusahakan anggota keluarganya sehat dari makanan-makanan yang dibuatnya sendiri dan mengerti apa yang suami dan anak-anaknya perlukan. Sedangkan tidak semua wanita jaman sekarang mengerti hal tersebut bahkan kadang kala asisten rumah tangga lebih tau keadaan di rumah atau tempat-tempat untuk menyimpan barang karena mungkin wanita jaman sekarang sibuk dengan kegiatan di luar rumah seperti bekerja, tapi kembali lagi saya tegaskan bahwa tidak semua wanita jaman sekarang seperti itu.Â
Sudah saya singgung di awal tadi wanita jaman dulu susah sekali izin kepada orangtuanya  untuk melanjutkan sekolah atau kuliah karena, mereka harus dapat membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga dan membantu masak sebagai bekal pengetahuan mereka saat menjadi seorang istri nantinya.
Seperti yang saya sudah jelaskan di atas sangat beda sekali antara wanita dan laki-laki, menurut saya wanita jaman dulu itu terlalu dikekang dan tidak boleh melakukan banyak hal dan laki-laki sangat mendominasi sekali sedangkan wanita hanya dipandang sebelah mata. Maka dari itu muncul lah gerakan feminism, menurut Wikipedia feminism adalah serangkaian gerakan social, gerakan politik, dan ideology yang memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mendefinisikan, membangun, dan mencapai kesetaraan gender di dalam semua aspek seperti lingkup politik, ekonomi, pribadi, dan sosial.Â
Gerakan feminisme ini muncul karena wanita menganggap tidak diperlakukan secara adil di dalam masyarakat, upaya untuk mengubahnya termasuk dalam memerangi strereotipe gender serta berusaha membangun peluang pendidikan dan professional yang setara dengan laki-laki. Gerakan ini menyuarakan tentang hak-hak perempuan, termasuk hak untuk memilih, memegang jabatan politik, bekerja, mendapatkan upah yang adil dan masih banyak lagi.
Di Indonesia sendiri menurut saya sudah berkurang pemahaman bahwa wanita tidak bisa apa-apa atau tugasnya hanya berdiam diri saja di rumah, bisa di lihat dari wanita yang terpilih menjadi menteri di Indonesia. Di antaranya adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah, dan masih banyak lagi menteri atau mantan menteri wanita di Indonesia.
Maka dari itu wanita mau jaman dulu atau jaman sekarang sama-sama harus di hormati, tidak boleh menyepelekan tugas atau peran seorang wanita. Tidak hanya perempuan saja laki-laki pun sama halnya, sedikit apapun perjuangan seseorang harusnya kita menghargai bukan malah menyepelekan perjuangan seseorang karna dibalik perjuangan itu kita tidak pernah tau apa yang dia relakan untuk hanya sekedar membuat kita senang.Â
Saya mendapat cerita ketidaksetaraan gender ini dari ibu saya sendiri yang tidak diperbolehkan untuk melanjutkan kuliah melainkan diarahkan untuk langsung menikah, beliau menceritakan kepada saya kalau orangtua nya bahwa "kalau kamu kuliah nanti ujung-ujungnya bakal jadi ibu rumah tangga." Karena ibu saya tidak ingin membantah orangtua nya maka beliau mengikuti kata-kata orangtuanya padahal disisi lain beliau sangat ingin sekali melanjutkan kuliah seperti teman-temannya.
 Adapun keterkaitannya teori dengan kasus ini menurut saya adalah konsep masyarakat sebagai organisme. Lebih tepatnya berada pada proses perkembangan masyarakat antara modern atau pascamodern, karena menurut saya kesetaraan gender adalah tuntutan dari masyarakat yang mana itu merupakan produk dari konstruksi sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H