Di rumah tua tergeletak sehelai kain
Sobekannya tak bertepi merangkai cerita yang terpendam
Awalnya utuh dijalin dengan harapan dan mimpi
Namun, waktu menyelinap merayap bias
Sobekan pertama, lembut seperti pelukan marshmallow
Bukan liar melainkan inisiasi petualangan
Kemudian, garis-garis membentuk peta perjalanan
Menghubungkan titik-titik kenangan yang terlupakan
Sobekan yang kedua sebagai coretan di buku diary
Merekam kerikil tajam perjuangan dari tikungan
Kain itu, seperti memori hidup yang tak pernah lurus
Tapi penuh ranjau mengukir jarak tak dikenal
Sobekan terakhir, serasa serpihan hati yang tergores
Namun, di antara serat yang lepas ada garis yang muncul
Sebab setiap sobekan adalah puisi yang tercipta
Melukis kisah hidup dengan nuansa bianglala
Bahkan di antara serat kain yang sobek
Terdapat cerita pilu yang tersembunyi
Sepotong masa yang pudar
Mengisahkan perjalanan yang tak terduga
Setiap robekan menandai pengalaman
Setiap simpul merangkai kenangan.
Dalam setiap helai yang lepas
Ada cerita yang hilang
Lalu, apakah sobekan itu berarti akhir
Atau mungkin awal dari kisah yang baru
Biarkan puisi kain yang sobek
Mengajarkan bahwa penguatan ada di setiap luka
11 November 2023
Kota Bambu Selatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H