Mohon tunggu...
Nanda Nuriyana SSiTMKM
Nanda Nuriyana SSiTMKM Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Praktisi dan Akademisi

BERTUGAS DI RUMAH SAKIT dr FAUZIAH BIREUEN BAGIAN KONSELOR HIV AIDS

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Secarik Kain Sobek

11 November 2023   12:12 Diperbarui: 11 November 2023   12:33 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di rumah tua tergeletak sehelai kain

Sobekannya tak bertepi merangkai cerita yang terpendam

Awalnya utuh dijalin dengan harapan dan mimpi

Namun, waktu menyelinap merayap bias

Sobekan pertama, lembut seperti pelukan marshmallow

Bukan liar melainkan inisiasi petualangan

Kemudian, garis-garis membentuk peta perjalanan

Menghubungkan titik-titik kenangan yang terlupakan

Sobekan yang kedua sebagai coretan di buku diary

Merekam kerikil tajam perjuangan dari tikungan

Kain itu, seperti memori hidup yang tak pernah lurus

Tapi penuh ranjau mengukir jarak tak dikenal

Sobekan terakhir, serasa serpihan hati yang tergores

Namun, di antara serat yang lepas ada garis yang muncul

Sebab setiap sobekan adalah puisi yang tercipta

Melukis kisah hidup dengan nuansa bianglala

Bahkan di antara serat kain yang sobek

Terdapat cerita pilu yang tersembunyi

Sepotong masa yang pudar

Mengisahkan perjalanan yang tak terduga

Setiap robekan menandai pengalaman

Setiap simpul merangkai kenangan.

Dalam setiap helai yang lepas

Ada cerita yang hilang

Lalu, apakah sobekan itu berarti akhir

Atau mungkin awal dari kisah yang baru

Biarkan puisi kain yang sobek

Mengajarkan bahwa penguatan ada di setiap luka

11 November 2023

Kota Bambu Selatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun