Mohon tunggu...
Nanda Nuriyana SSiTMKM
Nanda Nuriyana SSiTMKM Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Praktisi dan Akademisi

BERTUGAS DI RUMAH SAKIT dr FAUZIAH BIREUEN BAGIAN KONSELOR HIV AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Menjawab Keresahan Pasien Saat Berkunjung di Fasilitas Kesehatan

12 November 2023   18:44 Diperbarui: 13 November 2023   14:34 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Health education tentang pola hidup sehat, life style dan manajemen stress dikelola dengan benar, sedangkan pada pasien dengan lanjut usia, petugas sering mengalami kesulitan saat memberikan edukasi kesehatan yang tepat. Ini ada kaitan dengan penghambat oleh penyakit degeneratif lainnya, seperti Diabetes Mellitus, gangguan pendengaran dan penglihatan, ginjal dan hipertensi. 

Perlu kesabaran dan libatkan keluarga terdekat si pasien untuk mendampingi perawatan kesehatan di rumah sakit atau di rumah. Pantau respon pasien terhadap informasi perawatan yang diberikan, dan komunikasi anda sesuai kebutuhan pasien.

3. Komunikasi verbal

Luangkan waktu untuk berinteraksi dengan pasien, meskipun sekedar menyapa. Ajak pasien untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dengan jelas. Hal itu dapat mengurangi kecemasan dan meningkatkan pemahaman. Pendekatan ini bertujuan mendukung kesembuhan pasien, tentunya menjadi suatu alasan kenapa mereka mau kembali di layanan tersebut. Komunikasi ini bertajuk senyum, sapa, ramah, salam dan santun adalah kunci dalam pelayanan berkualitas. 

Berbeda dengan kekerasan verbal dan perundungan kata-kata yang menyudutkan pasien patut dihindari untuk mencegah konflik seperti, cepat marah, luapan emosi, merasa sedih, benci, takut dan sebagainya. Kondisi demikian mempengaruhi kestabilan jantung.

Penting diperhatikan kekerasan verbal lebih berdampak memburuknya kesehatan pasien walaupun sudah mengonsumsi obat obatan yang telah diresepi dokter. Berhati-hatilah dengan lisan yang tajam seperti belati yang menusuk ke hulu jantung, ini juga ditujukan untuk tenaga medis dan paramedis, serta tenaga kesehatan lainnya di suatu layanan yang berhubungan dengan perawatan penyakit kritis.

4. Dukungan emosional

Berikan dukungan emosional kepada pasien dan keluarganya. Pastikan mereka merasa didengar dan dihargai. Pahami bahwa pasien bukan hanya ingin mendapatkan obat-obatan saja, melainkan perlakuan yang baik akan menunjang keyakinan proses pengobatan. Sebaliknya sikap dan perilaku yang tidak mendukung kesembuhan akan memperburuk keadaan umum pasien.

Usahakan memberikan motivasi dan ciptakan vibes tenang, kemudian fokus pada solusi permasalahan yang dihadapi oleh pasien, dengan mendengarkan keluhan-keluhan saat itu, seperti saat berkonsultasi jangan sibuk memainkan ponsel dan ngobrol panjang sehingga pasien pun terabaikan. Tak bisa di pungkiri sikap tersebut sangat menyakiti perasaan siapa saja di posisi pasien.

5. Gunakan Bahasa Tubuh yang Positif

Bahasa tubuh yang positif, seperti senyum dan kontak mata, bukti wujud penerimaan. Hindari tatapan sinis, hentakan kasar dan sikap tubuh pongah. Gestur tubuh yang tidak mendukung akan menyulitkan pasien dalam penerimaan informasi terkait kesehatannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun