Penyakit Diabetes Mellitus menjadi momok menakutkan bagi siapa saja. Terlebih lagi merupakan faktor utama menyebabkan penyakit jantung pembuluh darah (kardiovaskular) dan penyakit lainnya. Namun, kepatuhan pasien dan manajemen kontrol yang tepat memberikan prognosa lebih baik.
Diabetes melitus dikenal dengan julukan “mother of all disease”, seperti seorang ibu yang melahirkan banyak anak (dalam hal ini, diabetes dapat menimbulkan banyak penyakit lain)
Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia. Akan tetapi, pada penderita diabetes, glukosa tersebut tidak dapat digunakan oleh tubuh. Demikian pernyataan ini dilansir oleh penulis dari laman alodokter.
Berikut ini merupakan kisaran kadar gula darah yang normal: Gula darah puasa (setelah tidak makan selama 8 jam): 70-99 mg/dL. Satu sampai dua jam setelah makan: kurang dari 140 mg/dL. Gula darah sewaktu: kurang dari 200 mg/dL. Gula darah sebelum tidur: 100-140 mg/dL.
Demikian pula, penderita Diabetes disarankan lebih mandiri dalam mengantisipasi terjadinya komplikasi penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular). Oleh karena itu, pemeriksaan berkala dan konsultasi dengan dokter ahli di bidangnya adalah solusi paling tepat.
Eskalasi kasus penyakit jantung pada akhir-akhir ini di dominasi oleh pemicu yakni penyakit Diabetes yang tak terkendali. Apalagi kita ketahui, pola hidup masyarakat yang serba instan dan jauh dari gaya hidup sehat merupakan salah satu faktor pencetus yang tak bisa kita pungkiri.
Perlu diketahui, pentingnya menjaga kesehatan jantung pada penderita diabetes karena minimnya edukasi tentang bahaya penyakit diabetes serta keterkaitan dengan penyakit jantung vaskuler. Hanya sedikit masyarakat yang mengetahui bahwa adanya hubungan antara dua variabel tersebut di atas dan saling mempengaruhinya.
Penderita diabetes memiliki potensi besar dengan masalah jantung dan pembuluh darah dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki diabetes. Hal itu tidak boleh dianggap enteng mengingat keterbatasan pemahaman masyarakat terutama mengenai hubungan penyakit diabetes dengan penyakit jantung vaskular sangat rendah.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa menjaga kesehatan jantung sangat penting bagi penderita diabetes:
1. Resiko Penyakit Jantung dan Stroke yang Lebih Tinggi
Diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit pembuluh darah lainnya seperti hipertensi (tekanan darah tinggi) dan dislipidemia (peningkatan kadar kolesterol).
Hipertensi dalam jangka waktu lama akan kian merusak pembuluh darah. Dislipidemia merusak lapisan endotel dan menyebabkan penumpukan plak yang dapat menyumbat pembuluh darah.
Penyumbatan pembuluh darah arteri koroner di jantung dapat berakibat fatal yaitu serangan jantung. Penyumbatan yang terjadi di otak menyebabkan stroke dan di paru-paru menyebabkan emboli paru.
2. Kontrol Tekanan Darah dan Gula darah
Diabetes dapat mempengaruhi kestabilan tensi darah merupakan faktor risiko utama pada penyakit jantung. Glukosa berlebih yang mengalir dalam darah cenderung merusak pembuluh darah dan pada akhirnya memicu serangan jantung.
Kerusakan yang disebabkan antara lain terjadinya penumpukan lemak akibat kolesterol atau plak disebut dengan aterosklerosis. Pemantauan dan pengontrolan tekanan darah secara teratur adalah poin penting untuk mencegah komplikasi jantung.
Kemudian diikuti oleh, pemeriksaan berkala dan penanganan yang tepat akan mengurangi dampak dari pada penyakit diabetes mellitus lainnya.
Pemeriksaan gula darah dapat berupa pemeriksaan gula darah sewaktu, gula darah puasa, gula darah 2 jam setelah makan, dan pemeriksaan HBA1C.
Pemeriksaan HBA1C menggambarkan keadaan gula darah penderita diabetes selama 3 bulan terakhir. Target kontrol gula darah adalah HBA1C di bawah 7%.
Pasien dengan diabetes, terutama yang tidak terkontrol, cenderung menderita penyakit jantung pada usia yang lebih muda. Risiko penyakit jantung meningkat dengan adanya faktor-faktor penyerta lainnya, seperti usia tua, jenis kelamin laki-laki, kebiasaan merokok, riwayat keluarga, dan obesitas atau kegemukan.
3. Pengendalian kadar kolesterol dan gula darah
Penyakit Diabetes juga dapat mempengaruhi kadar kolesterol, termasuk kolesterol LDL (kolesterol jahat) yang dapat menyebabkan penumpukan plak pada arteri. Pemantauan dan pengelolaan kadar kolesterol dengan diet sehat dan obat-obatan jika diperlukan, penting untuk kesehatan jantung yang optimal.
Demikian juga, kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah dan jantung, serta organ tubuh lainnya. Pasien akan mengalami pengentalan darah yang sangat rentan bagi pembuluh darah jantung, ginjal dan paru serta beberapa organ lainnya. Maka dari itu seorang pasien diberikan obat-obatan pengencer darah, obat anti diabetes dan anti kolesterol. Sehingga pengendalian gula darah dan kolesterol menjadi benang merah untuk mengurangi risiko ini.
4. Manajemen Berat Badan dan Aktivitas Fisik
Faktor yang tak kalah penting dalam menjaga kesehatan jantung yaitu manajemen berat badan dan aktivitas fisik. Penumpukan lemak dalam tubuh manusia sangat berpengaruh pada metabolisme tubuh yang bekerja lebih keras dibandingkan dengan proporsi berat badan ideal. Tetap menjaga keseimbangan antara berat badan dan kegiatan fisik untuk menghindari berat badan berlebih (obesitas) dan melancarkan aliran darah dalam tubuh serta merangsang hormon yang baik untuk melindungi kesehatan jantung pembuluh darah.
Disamping itu, rutinitas aktivitas fisik dapat membantu mengendalikan kadar gula dalam darah, tekanan darah, dan kolesterol. Jalan santai selama 30 menit adalah salah satu pilihan yang tepat untuk mengoptimalkan kesehatan jantung dan kestabilan gula darah.
5. Perhatian terhadap diet
Diet sehat dan teratur adalah kunci dalam pengelolaan diabetes dan menjaga kesehatan jantung. Makan makanan bergizi, rendah gula, rendah lemak, dan tinggi serat membantu mengontrol gula darah dan menjaga berat badan yang proporsional. Kombinasi makanan sehat dapat diolah dengan cara dikukus/di tim, direbus, dipanggang bahkan digoreng dengan olesan minyak sekali pakai. Sayuran yang ditumis dengan sedikit minyak dibolehkan tetapi jangan keseringan. Buah-buahan yang tidak dianjurkan yaitu buah musiman seperti rambutan, kelengkeng, sawo, mangga dan durian. Pilihlah buah-buahan yang ada sepanjang masa, bukan musiman seperti buah apel, pear, jambu biji dan buah naga yang tidak terlalu manis.
Kontrol gula darah pada pasien diabetes dapat dimulai dari perubahan gaya hidup sehat, seperti olahraga teratur, mengurangi asupan karbohidrat/gula, berhenti merokok, dan manajemen stres. Jangan heran bila kita dapati pasien yang sedang naik gula darah mengalami emosi labil dan gampang marah, begitu pula pada pasien gangguan jantung pembuluh darah. Tatalaksana lebih lanjut dapat berupa pemberian obat-obatan anti-diabetes secara oral. Tatalaksana berikutnya apabila gula darah tidak dapat terkontrol baik adalah dengan insulin injeksi.
Penting untuk mematuhi rencana pengobatan dan perawatan yang telah direkomendasikan oleh tim medis, termasuk pemantauan gula darah dan kolesterol, minum obat secara teratur, mengikuti diet sehat, berolahraga, dan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Pencegahan dan penanganan yang tepat akan membantu mengurangi risiko komplikasi jantung yang serius dan meningkatkan quality of life bagi penderita diabetes.
Kontrol gula darah yang baik akan menurunkan risiko seseorang terkena penyakit jantung. Mari kita menjaga kesehatan jantung dan gula darah anda!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H