Mohon tunggu...
Nanda Nuriyana SSiTMKM
Nanda Nuriyana SSiTMKM Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Praktisi dan Akademisi

BERTUGAS DI RUMAH SAKIT dr FAUZIAH BIREUEN BAGIAN KONSELOR HIV AIDS

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menuju Lorong Sunyi

4 Desember 2022   22:28 Diperbarui: 4 Desember 2022   22:42 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Detak jantung yang terekam bias

Coretannya makin tak jelas

Saling beradu temu meghimpit perbunyian

Kerap mencekam

Menakutkan pada sesuatu yang senyap

Sayang ....

Bertahanlah demi garis akad menua bersama

Dengkus nafasmu berat, menatap kosong

Sejenak terpekur di koridor hening

Mengganjal  tak jua bertepi, tak terperi

Terdengar bunyi berdenting 

Suara bandul ritual apik menyadarkan diri akan dunia fana

Kau penikmat keteduhan di lorong sunyi

Hidup tak pernah abadi

Semua membekal tertuju ke sana

Belantara sayup terdengar bisikan lirih

Menggumpal asa retak

Perih dan melembab

Ngilu belulang nyaris menggemeretak

Netra pun membulat semakin mengerucut

Mengusap tetesan bening kalap

Memikul nestapa menjuntai lara

Perihku tak seberapa dibandingkan nyerimu yang melilit sekujur tubuh

Sayang ....

Ingin aku mendengar cerita alotmu

Unik dan berbeda

Candaan usangmu jika ingin sesuatu candu

Berbatas tegas tanpa beralasan

Namun, rindu yang kau tebar sesaat mampu menyusup

Mengalirkan kekuatan hidup

Suluh aku dengan tawa riangmu meski harus menunggu, entah kapan waktu itu tiba

Dekap erat sosok, membelit jua

Sorot yang memucat sangat mengkhawatirkan atma menghilang

Terus kokoh menepis sandaran hati 

Membayangi hari-hari penuh pelangi

Menepi di ujung fatamorgana

Titimangsa, 

Bireuen, 23 Oktober 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun